SBNpro – Siantar
Matahari baru saja beranjak dari peraduannya. Sinarnya-pun masih terasa hangat. Dihamparan hangatnya pagi, puluhan anak berseragam sekolah, berdiri berjajar rapi. Mereka cukup bersemangat. Bersemangat untuk menyambut datangnya bang Eri.
Tak hanya anak berseragam yang ada disana. Tidak sedikit para kaum bapak, dengan wajah tulus, juga menyambut hadir bang Eri. Para bapak berdiri didepan rumahnya.
Disisi lain, kaum ibu yang tinggal disana, terlihat lebih sibuk dari sekedar menyambut bang Eri. Mereka lumayan sibuk menyiapkan menu sarapan pagi bersama.
Untuk menuju kesana, jalanan yang sedikit curam harus dilalui. Untungnya, badan jalan yang sedikit curam itu, sudah terlihat baik, dengan “cor-an” batu yang ada.
Diatas badan jalan sedikit curam itu, bang Eri melangkah, untuk menemui warganya. Ia mengenakan stelan kemeja putih berlengan pendek. Berjalan bersama Sekda Kota Siantar, Budi Utari, menuju pelataran Masjid, sebagai lokasi sarapan pagi bersama, Sabtu (05/05/18).
Tiba dilokasi, bang Eri, sapaan akrab Hefriansyah, selaku Walikota Siantar, tampak tidak memiliki jarak dengan rakyatnya. Ia menyentuh tangan warga dengan ramah dan iklas.
Ia sedikit membungkukkan badannya, saat berjabat tangan dengan yang lebih tua. Ia sesekali menepuk lengan warganya secara berulang, disaat bersalaman dengan yang lebih muda.
Ia juga tertawa lepas, bersama dengan warga yang usianya sepantaran dengannya. “Jangan ada sekat antara kita,” demikian yang sering diungkapkannya.
Disela sela acara sarapan bersama, bang Eri bercengkrama dengan kaum ibu yang sebelumnya menyajikan sarapan. Gelak tawa diantara mereka, tak bisa tertahan.
Selepas menyantap hidangan sarapan berupa mie buatan industri rumah tangga, dipadu dengan telur dadar dan “gorengan”, dialog antara warga dengan bang Eri pun dimulai.
Tanpa sungkan, rakyat menyampaikan berbagai masukan, yang umumnya berupa keinginan terhadap sentuhan pembangunan dari pemimpinnya.
Lampu jalan solar cell yang kondisinya sedang padam, dan akses jalan dari komplek pekuburan Tionghoa, menjadi hal yang diharapkan warga Kelurahan Banjar, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar.
Harapan warga itu disampaikan, guna membantu program kampung tematik yang sedang dibangun atas partisipatif warga dan janji pemimpin sebelumnya terhadap kaum lansia yang ada.
Walikota Siantar, Hefriansyah, sebelum menjawab harapan warganya, terlebih dahulu memuji kegiatan gotong royong warga Kelurahan Banjar. Hal itu terlihat nyata, dimasa kegiatan gotong royong sudah mulai sulit untuk ditemukan.
Lalu, bang Eri, demikian panggilan Walikota, Hefriansya, akan melibatkan kaum ibu untuk kegiatan dapur Rumah Dinas Walikota. Kaum ibu akan diberi kesempatan menyajikan menu sarapan pagi di rumah dinas secara bergilir. Dengan harapan, industri kuliner rumah tangga dapat berkembang.
Terhadap permohonan warga, Walikota akan membangun komunikasi, untuk meyakinkan pengelola pekuburan Tionghoa, tentang pemimpin dan warganya layak untuk memdapatkan kepercayaan.
Untuk itu, harapan warga itu akan diperjuangkan Pemko Siantar semaksimal mungkin. Dengan menjadikan Camat, Lurah, Ketua RW dan RT sebagai garda terdepan, guna merealisasikannya.
Acara di Gang Langgar, Kelurahan Banjar, ditandai dengan goresan tangan bang Eri, untuk menciptakan sejajaran mural disana. Lalu dilanjutkan sembilan seniman (pelukis) guna menghasilkan mural seutuhnya.
Penulis : Ist/MHS
Editor : Purba
Discussion about this post