SBNpro – Samosir.
Alvin Sitanggang (18) seorang penumpang Datra Royal Class yang ‘melompat’ atau masuk ke jurang di Tele, tepatnya Kilo Meter 15 Desa Partukko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Samosir.
Diwawancarai SBNpro di kediamannya Lumban Pasir Desa Parlondut Kecamatan Pangururan, Alvin masih nampak lemas, didampingi orangtuanya Mariden Sitanggang dan istri.
“Kami sempat ganti mobil di loket Royal Class di Medan,” kata Alvin.
Dia menuturkan, sebelum berangkat dari Medan, para penumpang sudah sempat masuk mobil lain.
“Tapi tiba tiba managemen Royal Class menyuruh pindah ke mobil Datra Royal Class yang jatuh itu,” sebutnya.
Alvin Sitanggang yang baru lulus dari SMA Negeri 1 Pangururan itu menjelaskan, dirinyalah yang pertama keluar dari jurang seteleh Royal terjungkal.
“Ketika itu supirnya mengatakan agar minta pertolongan kepada siapapun yang melewati lokasi kecelakaan,” ujarnya.
“Tapi sebelum naik, saya sempat menolong Jepri Tarigan, yang kakinya terjepit bamper mobil,” tandas Alvin.
Kemudian dia merengsek menaiki jurang yang diperkirakan kedalamanya sekira 120 meter. “Saya sampai di atas, tepatnya di jalan raya Tele, dengan susah payah,” katanya.
Menurut Alvin ada mobil yang lewat, kemudian dia panggil agar berhenti, untuk memberi pertolongan, namun tidak menghiraukannya.
“Mungkin takut, karena muka saya penuh darah ketika itu,” kenangnya. Lalu dia menyeka darah yang membasahi wajahnya, baru kemudian ada mobil yang lewat berhenti.
“Pemilik mobil itu, menanyakan ada kejadian apa?”, saya bilang mobil kami jatuh sembari menunjuk lokasi kejadian.
Alvin siswa yang berprestasi di sekolahnya, merupakan anggota Paskibraka Kabupaten Samosir tahun 2017 lalu menambahkan, telah menelpon orangtuanya terlebih dahulu.
Pada saat dirinya diajak masuk oleh pemilik mobil itulah, orangtua Alvin, Mariden Sitanggang bersama istri sampai di lokasi. “Kira kira pukul 02.00 Wib,” tutur Mariden.
Kemudian Mariden menguraikan, orang mulai berdatangan ke lokasi. “Tapi kita berusaha memberi pertolongan pertama kepad Alvin,” sebutnya.
“Di saat mereka akan bergegas membawa Alvin, tiba tiba muncullah Gamayel Naibaho penumpang lainnya, yang sama sama duduk di bangku depan bersama Alvin,” jelas Mariden.
Maka tanpa pikir panjang, pada saat kerumunan orang melakukan evakuasi di lokasi, Mariden berinisiatif membawa Alvin dan Gamayel ke RSU Hadrianus Sinaga Pangururan.
Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, karena petunjuk dokter menjelaskan sudah bisa dibawa pulang. “Maka kita bawa ke rumah, untuk rawat jalan,” pungkas Mariden.
Saat ini Alvin Sitanggang masih menjalani rawat jalan dan terbaring di rumah. Pemuda yang bercita cita jadi polisi itu betkata, “Ini adalah muzizat Tuhan”. (*)
Penulis : Robin Nainggolan
Discussion about this post