SBNpro – Siantar.
Seorang terdakwa, HPN (15), mengikuti sidang perdana kasus pengeroyokan MN (17) di Pengadilan Negeri (PN) Kota Siantar, Selasa (15/05/18).
Dia didakwa bersalah telah melakukan tindak kekerasan dan pengeroyokan, pembacaan surat dakwaan oleh jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri Kota Siantar.
Berdasarkan kronologis yang dibacakan JPU, peristiwa itu bermula ketika pada 06 April 2018, HPN dan teman-temannya mencari MN (korban), karena HPN mengaku punya masalah dengan MN.
HPN dan temannya mengendarai mobil angkutan umum GMSS Jaya yang dikemudikan Andre, menuju pekuburan cina di Jalan H Ulakma Sinaga.
Di situ, HPN dan temannya bertemu temannya yang lain bernama Patar dan Gondrong, lalu mereka ke Rambung Merah menjemput teman laki-lakinya yang bernama Ando.
Setelah berkumpul di dalam mobil angkutan umum itu mereka bergerak mencari keberadaan MN (korban) setelah berkeliling menyusuri jalan Merdeka dan Jalan Sangnaualuh Kota Siantar.
Sesampainya di Jalan Sangnaualuh, tepatnya di depan kampus STT HKBP, pada jam 16.30 wib. HPN dan teman-temannya melihat MN (korban) dan 3 temannya sedang berjalan kaki.
Mengetahui HPN dan temannya datang, MN (korban) sempat mengatakan kepada teman teman nya “datang orang itu lari kalian,” ujarnya.
Saat lari, kepala MN (korban) yang tertinggal dipukul HPN pakai batu bata. Meski dipukul, MN masih bisa berlari dan melompat menaiki sepeda motor yang melintas.
Sayangnya, sepeda motor itu berhenti, sehingga HPN kembali memukul MN hingga terjatuh, dan kemudian dirame-ramekan HPN dan temannya. Pun demikian, MN (korban) masih bisa lari menyelamatkan dirinya, dengan masuk ke dalam ruangan pos Security kampus STT HKBP.
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami memar di bagian bola mata sebelah kanan, memar bagian klopak mata bagian kiri, memar di bagian hidung dan memar di bagian kepada belakang.
Berdasarkan hal itu HPN dan teman-temannya dianggap secara sah melakukan tindak pidana pengeroyokan.
“Dengan terang-terang dan tenaga bersama membuat orang menjadi luka luka,” ucap Robert Damanik jaksa penuntut umum.
Terdakwa diancam pidana dengan pasal 170 ayat 2 Ke 1 KUHP hukuman satu tahun penjara dan dikurangkan masa penahanan. (*)
Penulis : Andy Syah
Discussion about this post