SBNpro – Siantar
Ada rasa khawatir Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (SPTI) Kota Siantar terhadap keamanan dan kenyamanan pekerja bongkar muat di Mega Land, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar.
Sehingga, Federasi SPTI Kota Siantar memohon perlindungan keamanan dan kenyamanan dari Polres Siantar, maupun dari Polsek Siantar Timur.
Demikian hal itu disampaikan Penasehat PC Federasi SPTI Kota Siantar, Trisno Munthe, Selasa (18/09/2018), di Mega Land dihadapan Ketua PC Federasi SPTI Kota Siantar, Maurits Nainggolan dan pengurus lainnya.
Permohonan keamanan dan kenyamanan kerja bongkar muat itu disampaikan Trisno Munthe, tidak terlepas dari pergerakan sekelompok oknum yang ingin mengambil alih pekerjaan bongkar muat di Mega Land.
Apalagi kemarin, Senin (17/09/2018), sekira 80 orang mendatangi kantor Federasi SPTI Siantar di Mega Land. Massa itu hadir menggunakan puluhan sepeda motor dan mobil.
Persis didepan kantor Federasi SPTI, kelompok massa menciptakan kebisingan, dengan “menggeber” gas sepeda motor mereka secara berulang.
Malah kemarin, lanjut Trisno Munthe, terjadi perkelahian “satu lawan satu”. Perkelahian itu, antara seorang dari kelompok massa pendatang, dengan seorang anggota Federasi SPTI.
Keduanya terlibat saling tantang. Kemudian keduanya sepakat untuk berkelahi di Jalan Danau Ranau (tidak jauh dari Mega Land). Keduanya-pun berboncengan dengan sepeda motor menuju lokasi berkelahi.
Dijelaskan Trisno Munthe, pihaknya meminta perlindungan dari kepolisian, karena Federasi SPTI menginginkan kenyamanan bekerja, bagi buruh bongkar muat di Mega Land.
Sebab, sebutnya, Federasi SPTI pimpinan Maurits Nainggolan merupakan lembaga yang sah, karena telah tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Siantar.
Kemudian, Federasi SPTI telah menjalin kesepakatan bersama dengan pihak Mega Land dalam hal bongkar muat.
Sedangkan mereka hendak mengambil alih bongkar muat di Mega Land, dengan cara yang tidak sesuai prosedur. “Mereka mau ambil alih kerjaan bongkar muat di Mega Land,” ucap Trisno.
Sehingga, bila buruh bongkar muat yang bergabung di Federasi SPTI tidak dilindungi, dikhawatirkan, tindakan kelompok yang ingin mengambil alih pekerjaan, nantinya dapat memancing terjadi keributan, yang akhirnya dapat memunculkan kerusuhan.
“Kami tidak ingin terjadi kericuhan. Jadi kami berharap, pihak kepolisian memberikan jaminan keamanan buruh bongkar muat di Mega Land,” pinta Trisno Munthe.
Editor : Purba
Discussion about this post