SBNpro – Siantar
Ingin menjadi Walikota Siantar melalui tahapan Pilkada Kota Siantar tahun 2020, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Siantar, Donver Panggabean MSi ambil formulir pendaftaran bakal calon (balon) Walikota Siantar ke sekretariat DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kota Siantar, Senin (30/09/2019).
Kehadiran Donver Panggabean dan rombongan disambut Ketua DPD Nasdem Kota Siantar, Frans Herbert Siahaan, Sekretaris, Fernando Sitorus, Bendahar, Tongam Pangaribuan, Ketua Tim Verifikasi Pendaftaran Balon Walikota dari Partai Nasdem, Frengki Boy Saragih, dan anggota dewan dari Partai Nasdem, Jani Apohan Saragih.
Di sekretariat DPD Partai Nasdem, Donver Panggabean menerima formulir pendafataran balon Walikota dari Partai Nasdem. Formulir diserahkan Frengki Boy Saragih, bersama pengurus DPD Partai Nasdem Kota Siantar lainnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Verifikasi Pendaftaran Balon Walikota Siantar dari Partai Nasdem, Frengku Boy Saragih meminta Donver Panggabean agar tidak hanya mendaftar ke Partai Nasdem. Karena, untuk mengusung Calon Walikota Siantar dibutuhkan 6 kursi di DPRD Kota Siantar. Sehingga, untuk mengusung calon, Partai Nasdem harus bergabung dengan partai lain.
“Agar mencari perahu (partai) yang lain, agar bisa mengusung calon. Karena, hanya Partai Nasdem tidak cukup,” ucap Frengki Boy Saragih kepada Donver Panggabean MSi.
Diyakinkan Frengki, untuk Pilkada Siantar 2020 ini, Partai Nasdem akan berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan calon yang diusung. “Nasdem mengusung untuk menang,” tandasnya.
Tunggu Nasdem Buka Pendaftaran, Karena Tanpa Mahar
Sementara itu, disela-sela pengambilan formulir, Donver Panggabean mengatakan, ia sengaja menunggu Partai Nasdem membuka pendaftaran balon Walikota Siantar. Karena ia sangat tertarik dengan konsep Partai Nasdem, mengusung calon tanpa “mahar” (biaya perahu).
Ia tertarik tanpa “mahar” politik, karena menurutnya, persoalan umum kepala daerah (KDH) adalah tersangkut kasus korupsi dan terkena operasi tangkap tangan (OTT) aparat penegak hukum.
Katanya, KDH terkena OTT dan kasus korupsi, tidak terlepas dari tingginya (mahalnya) “mahar” politik yang diberikan calon untuk mendapatkan partai tertentu untuk mencalon.
“Tertarik (dengan Partai Nasdem) karena tanpa mahar. Sebab persoalan umum KDH terkena OTT dan korupsi, karena ongkos Pilkada yang tinggi dan mahar yang mahal. Beli perahu mahal,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi Partai Nasdem berani membuat terobosan tanpa “mahar”. Dengan harapan, KDH yang diusung nantinya tidak tersangkut perbuatan korupsi.
Itu katanya, seiring dengan perjalanan karirnya sebagai seorang birokrat, yang terakhir menduduki jabatan Sekda Kota Siantar selama 6,5 tahun. Donver juga menegaskan, selama mensuduki jabatan, ia tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum.
Editor : Purba
Discussion about this post