SBNpro – Siantar
Puluhan karyawan (pekerja) Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) Kota Siantar datangi kantor direksi yang terletak di Lantai III Pasar Horas, Rabu (03/03/2021). Mereka mendesak pembayaran gaji mereka yang tertunggak.
Direktur Utama PD PHJ Bambang Kencono Wahono (BKW) menjelaskan, bahwa direksi tidak punya niat sedikitpun untuk tidak membayar (menunggak) gaji karyawan.
Namun tunggakan gaji terjadi, tidak terlepas dari dampak “gemuknya” jumlah karyawan PD PHJ, dari dahulu hingga saat ini. Dimana, dengan jumlah karyawan yang “gemuk”, membuat kemampuan keuangan PD PHJ tidak sanggup untuk menalanginya.
Ditambah lagi dimasa pandemi Covid-19 yang membuat pendapatan PD PHJ menurun drastis, bila dibandingkan dengan jumlah pendapatan di masa sebelum pandemi melanda negeri ini. Katanya, total tunggakan gaji ratusan karyawan PD PHJ mencapai Rp 475 juta.
“Saat ini kan masa Covid -19. Nah
Sebelum Covid-19, pendapatan kita mencapai Rp 15-20 juta, dan itu perhari.
Namun dengan adanya Covid-19 menurun menjadi hanya sekitar Rp 7 juta perharinya,” ucap Bambang Kencono Wahono.
Selain hal itu, Bambang mengakui, ada juga faktor lain membuat gaji karyawan tertunggak. Seperti permasalahan kios. Dimana, dari 5.280 jumlah kios yang dimiliki PD PHJ, belum seluruhnya terisi oleh pedaganh.
Dijelaskan Bambang, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk menarik pendapatan dari parkir. Kemudian direksi juga menekan angka pengeluaran dengan meniadakan biaya mobil dinas dan meniadakan perjalanan dinas selama dua tahun terakhir.
Untuk itu kedepan, Dirut PD PHJ ini akan melakukan perampingan jabatan dan pengurangan jumlah karyawan. “Kalau perampingan, kita masih rapat. Mungkin perampingan jabatan struktural dulu. Karena sudah mendapat surat dari pak Walikota untuk struktural dirampingkan. Direksi yang tadi 4 jadi 3 orang. Nanti mulai dari atas ke bawah dirampingkan,” ujarnya.
Diinformasikan Bambang, idealnya PD PHJ hanya membutuhkan sekira 150 karyawan. Namun tahun ini, jumlah karyawan ada 283 orang. “Tahun 2014 pegawai PD PHJ ada 350 orang. Tahun 2021 ada 283 orang. Sebenarnya, idealnya kita butuh hanya 150 karyawan, agar secara pendapatan dan pengeluaran nanti ada keseimbangan,” paparnya.
Disisi lain, direksi juga akan menggodok sistem operasional perusahaan ke arah digitalisasi. Hal itu dilakukan, bekerjasama dengan ke pihak perbankan.
“Kita sudah melakukan kerjasama dengan perbankan untuk digitalisasi pendataan. Ada 5000-an kios bertahap akan melakukan itu. Bisa jadi nanti pedagang membayar iuran dengan digitalisasi, seperti pakai aplikasi atau barcode,” tutur Bambang Kencono Wahono.
Editor: Purba
Discussion about this post