SBNpro – Siantar
Satu unit mobil Avanzah BK 1421 QP jatuh dari Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak, lalu kejebur di Danau Toba. Persisnya di Pelabuhan Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Senin (31/05/2021), sekira jam 15.00 WIB.
Di dalam mobil Avanzah tersebut, ada empat orang. Satu korban diantaranya meninggal, yakni, Desy Marizdayani, berusia 32 tahun, warga Jalan Gunung Martimbang, Kelurahan Rantau Laban, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Sedangkan tiga korban lainnya selamat, karena sempat keluar dari mobil, sebelum mobil masuk ke danau. Satu diantaranya adalah Neiny Safrina, berusia 33 tahun, warga Jalan Padang Sidempuan, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Sumatera Utara.
Saat disambangi ke rumahnya di Jalan Padang Sidempuan, Kota Siantar, Senin (31/05/2021), Neiny Safrina belum ada di rumahnya. Ia disebut tetangganya Boru Simamora, masih berada di Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, pasca mengalami peristiwa mobil yang ia tumpangi jatuh dari kapal di Danau Toba.
Tetangganya itu sedang menemani dan memberikan semangat kepada ibunya Neiny. Katanya, ibunya Neiny sedang sholat Magrib, serta sebaiknya tidak diwawancarai, agar tidak bertambah syok.
“Tadi ibunya syok setelah dikabari oleh orang yang datang kemari. Jadi kita di sini kasih semangat lah,” ujar Boru Simamora.
Boru Simamora mengatakan, Neiny berangkat dari rumah bersama suami dan anaknya, sekira dua hari yang lalu. Persisnya, Sabtu (29/5/2021). Mereka ke kawasan Danau Toba untuk berwisata bersama keluarga kandungnya yang lain dari Kota Tebing Tinggi.
Hanya saja, lanjut Boru Simamora, saat hendak ke Ambarita, suami dan anaknya (putrinya) tidak ikut serta, dengan tetap tinggal di Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
“Dia pergi sama suami dan anaknya, terus keluarga kandungnya orang Tebingtinggi. Suami sama anaknya nginap di Niagara Hotel Parapat. Dia tadi pesan jangan kasih tahu ibunya kalau terjadi kecelakaan menimpanya,” ujar Boru Simamora yang membuka usaha kelontong di Jalan Kartini Simpang Jalan Padang Sidempuan.
Sebagaimana diberitakan SBNpro.com sebelumnya, satu unit mobil jatuh dari Kapal Ihan Batak, dan masuk ke dalam Danau Toba, di kawasan pelabuhan Ambarita, Kabupaten Samosir, Senin (31/05/2021), sekira jam 15.00 WIB.
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian menyebutkan, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak berlayar dari pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba menuju pelabuhan Ambarita, Kabupaten Samosir.
Lalu, sekira jam 14.40 WIB, KMP Ihan Batak tersebut bersandar di pelabuhan Ambarita. Lalu mengeluarkan muatan kendaraan (mobil). Ketika itu, 6 mobil telah berhasil keluar. Hanya saja, disaat mobil ke tujuh, Avanzah BK 1421 QP sedang berjalan hendak keluar dari kapal, disebut angin berhembus kencang.
Angin kencang menyebabkan kapal bergeser. Pergeseran kapal membuat ramdoor (pintu) kapal terputus. Mobil Avanzah itu sempat diikat dengan tali oleh petugas Pos Pelayanan dan warga. Hanya saja mobil itu terlalu berat, namun sempat tergantung di ramdoor, sebelum jatuh ke danau.
Saat tergantung, tiga orang berhasil keluar dari dalam mobil. Sedangkan satu korban tidak berhasil keluar, dan ikut terjatuh ke danau bersama mobil Avanzah tersebut. Mobil berada di dalam air danau sekira 15 menit.
Korban yang turut terjatuh ke danau, Desy Marizdayani dilaporkan meninggal dunia. Korban meninggal berusia 32 tahun, warga Jalan Gunung Martimbang, Kelurahan Rantau Laban, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Sedangkan tiga korban selamat, masih berhubungan keluarga dengan korban meninggal, diantaranya, Hj Farida berusia 72 tahun, warga yang sama dengan korban meninggal.
Korban selamat lainnya, H Zulkarnain Tanjung, berusia 76 tahun, juga merupakan warga yang sama dengan korban meninggal. Kemudian, Neiny Safrina berusia 33 tahun, warga Jalan Padang Sidempuan, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Sumatera Utara. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post