SBNpro – Siantar
Pasar Rakyat Balairung Rajawali di Jalan Patuan Nagari, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar, Sumatera Utara akan segera diaktifkan (dioperasikan) oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Horas Jaya (PD PHJ).
Demikian disampaikan Direktur Operasional PD PHJ Imran Simanjuntak, Rabu (06/10/2021) di Pasar Rakyat Balairung Rajawali, saat mensosialisasikan pengoperasian balairung tersebut kepada calon pedagang yang ada di sana.
Dikatakan Imran, sudah lebih dari 18 bulan pandemi Covid-19 mengguncang kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat. Sehingga hal itu tidak dapat dibiarkan berlarut. Agar ekonomi tidak semakin terpuruk.
Untuk itu PD PHJ Kota Siantar mengajak para Pedagang Kaki Lima (PKL), pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan warga Kota Siantar untuk mengembangkan usahanya melalui pasar pasar rakyat yang ada.
Menurut Imran Simanjuntak, PD PHJ telah mendata pasar rakyat yang akan dijadikan panggung perekonomian bagi PKL maupun UMKM.
Adapun, dalam waktu dekat ini, sebut Imran, PD PHJ akan mengoperasikan Pasar Rakyat Balairung Rajawali. Untuk mengoperasikan balairung tersebut, PD PHJ membutuhkan 186 pedagang yang berkenan berjualan di meja batu Balairung Rajawali. Serta ada 14 kios tertutup untuk pedagang lainnya.
Selain Balairung Rajawali, ungkap Imran, Pasar Rakyat Tojai juga membutuhkan 56 pedagang meja batu dan 12 pedagang untuk kios tertutup. Lalu, ada juga Pasar Rakyat Sumber Jaya yang membutuhkan 32 pedagang untuk meja batu, dan 10 pedagang untuk kios tertutup.
Untuk mengoperasikan Pasar Rakyat kali ini, tutur Imran, PD PHJ akan memberikan sejumlah kemudahan dan keringanan. Seperti kontribusi kartu izin berjualan (KIB). Pembebasan kontribusi harian selama masa “trial pedagang”.
Bahkan, lanjut Imran, PD PHJ akan memfasilitasi pedagang untuk mendapatkan bantuan modal dari perbankkan. “Serta berupaya, agar pedagang mendapatkan bantuan permodalan dari bank mitra PDPHJ,” ucap Imran Simanjuntak.
Selain itu, di setiap pasar rakyat yang ada, PD PHJ telah menyiapkan fasilitas air bersi, penerangan dan mushollah. “Beberapa hal yang menjadi tekhnis pengelolaan pasar dari PD PHJ adalah memastikan bahwa pedagang yang berminat akan menjalankan transaksi dagang dilokasi yang disediakan secara konsisten setiap hari sesuai jenis dagangannya masing masing,” ujarnya.
Menurut Imran, konsistensi pedagang untuk berjualan setiap harinya, nantinya akan bisa diketahui di masa “trial” selama 3 bulan.
Lalu, bagi pedagang yang benar-benar menjalankan usaha dagangnya sesuai dengan konsep dan aturan yang ditetapkan PD PHJ, akan diberikan KIB atau Kartu Pemegang Hak Sewa Kios (KPHSK). “Dimana, KIB dan KPHSK itulah nantinya akan menjadi dasar kerjasama dengan perbankkan untuk bantuan modal,” tandasnya.
Guna menghidupkan sejumlah pasar rakyat yang ada, Imran Simanjuntak berharap ada solidaritas lokal dari masyarakat sekitar pasar rakyat atau kepedulian lokal.
“Maksudnya adalah masyarakat yang berada di lingkungan pasar rakyat berada mau berbelanja di pasar rakyat terdekat sebagai wujud partisipatif dari warga setempat. Yang sejatinya tujuan pasar rakyat dibuat di kecamatan, antara lain, agar pasar penyangga dapat mengurangi kerumunan dan penumpukan pembeli di kota serta menghidupkan perekonomian kecamatan,” katanya.
Kalaupun terjadi selisih harga Rp 1.000 atau Rp 2.000, hal itu merupakan hal yang lumrah, namun sudah memangkas efisiensi waktu dan biaya transfortasi, dibanding, bila harus ke pusat kota.
Katanya, PD PHJ juga akan menggalang kerjasama dengan produsen maupun Bulog, agar 2 atau 3 kali dalam seminggu digelar pasar murah di pasar rakyat. Hal itu dilakukan untuk “mengundang” warga untuk berbelanja. Kemudian, PD PHJ juga akan membuka unit usaha “food court” sebagai pusat jajanan malam. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post