SBNpro – Simalungun
Jalan rusak dan longsor di Simalungun semakin memprihatinkan. Longsor berkali-kali, perbaikan tak kunjung dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Pemkab dan masyarakat Simalungun “menangis”, karena usulan tak juga terealisasi.
Longsor dan rusaknya jalan provinsi itu dapat terlihat pada Jalan Lintas Siantar – Saribudolok (Simalungun). Jalan longsor itu membentuk jurang yang cukup terjal di Nagori Marjandi Embong, Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
“Sedih,” ucap salah seorang pemuda setempat yang turut membantu mengatur arus lalulintas di lokasi jalan longsor, agar tidak terjadi kemacetan. “Maunya Gubernur (Sumatera Utara/Gubsu) cepatlah bertindak. Seram kali. Sudah ada mobil yang masuk jurang (di badan jalan) ini,” tambahnya.
Sementara itu, warga Nagori (Desa) Marjandi Embong lainnya, Akhir Gultom mengatakan, awalnya jalan longsor di nagorinya tidak begitu parah. Itu terjadi lebih dari dua bulan yang lalu.
Lalu, sebut Akhir Gultom, jalan kembali tergerus (longsor) sekira satu bulan yang lalu. Kondisinya saat itu, badan jalan sudah membentuk jurang. Hanya saja, sebagian badan jalan masih bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat keatas.
Kemudian, badan jalan itu kembali longsor, saat hujan mengguyur Nagori Marjandi Embong, Senin (01/11/2021) sekira jam 23.00 WIB. “Tadi malam longsor lagi,” ucap Akhir Harahap.
Gerusan tadi malam membuat badan jalan yang dapat dilintasi hanya menyisakan sekira 80 Cm. Sehingga kendaraan roda empat ke atas, sebagian besar memanfaatkan beram jalan, dan bantuan pengaturan arus lalulintas dari warga, ketika melintas.
Terkait longsornya badan jalan, hal senada juga disampaikan Camat Panombean Panei Gantinus Bangun. Katanya, pertengahan bulan Agustus 2021, awal longsor terjadi.
Menyikapi hal itu, camat ini mengaku telah menyurati Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sumatera Utara. Surat meminta Pemprovsu agar segera melakukan perbaikan, dilayangkan Camat Panombean Panei pada 1 September 2021, dengan surat tertanggal 31 Agustus 2021.
Saat itu, badan jalan yang tergerus longsor, sebutnya masih sedikit. Namun hingga kemarin, badan jalan di Nagori Marjandi Embong tersebut tak juga diperbaiki. Hingga kemudian, malam tadi kembali terjadi longsor, yang membuat nyaris seluruh badan jalan tergerus longsor.
“Surati Dinas Bina Marga Sumatera Utara 1 Sepetember 2021. Tanggal surat 31 Agustus 2021. Isinya mohon perbaikan segera terhadap ruas Jalan Siantar – Saribudolok pada dua titik. Depan PDAM (Nagori Pematang Panei), lalu ini (di Nagori Marjandi Embong),” ucap Gantinus Bangun.
Tidak hanya itu, pihak Kecamatan Panombean Panei, tutur Gantinus, sudah sejak dua tahun lalu mengusulkan perbaikan Jalan Lintas Siantar – Saribudolok melalui Musrenbang. Namun usulan itu belum terealisasi seluruhnya. “Lewat Musrenbang juga pernah minta Pemprovsu untuk perbaiki jalan rusak,” ujarnya
Lebih lanjut disampaikan, dampak dari jalan rusak dan jurang di badan jalan, sepengetahuan Gantinus, sudah ada 4 kasus kecelakaan di wilayah kecamatan yang dipimpinnya.
“Truk sayur terbalik di (dekat) PDAM. Di Embong sudah dua kali, karena patah per. Kemudian mobil Wuling masuk ke jurang (di badan jalan Nagori Marjandi Embong),” katanya.
Diinformasikan, Selasa pagi tadi, pegawai dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sumatera Utara telah datang ke lokasi jalan longsor. “Tadi orang PU Bina Marga sudah datang. Sudah ukur-ukur,” sebutnya.
Informasi dari Camat Panombean Panei itu dikuatkan salah seorang warga yang ada di lokasi jalan longsor. Katanya, pihak Dinas PU Bina Marga Sumatera Utara, hari ini juga akan melakukan perbaikan dengan menurunkan alat berat.
Sementara itu, sepanjang pantauan SBNpro.com saat melintas dari Siantar menuju Nagori Marjandi Embong, terdapat tiga titik jalan longsor. Dimana, dua diantaranya membentuk jurang yang cukup dalam.
Sedangkan kerusakan jalan, sudah cukup parah. Banyak lubang besar dan kecil ditemukan di jalan “milik” Pemprovsu tersebut. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post