SBNpro – Siantar
Plt Walikota Siantar dr Susanti Dewayani SpA dan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga bersama Kapolres Siantar, Dandim 0207/Simalungun, Ketua DPRD Simalungun serta Kapolres Simalungun, bahas persoalan macet dimasa libur lebaran tahun ini.
Masalah klasik setiap tahun itu dibahas di Ruang Data Pemko Siantar, Kamis (28/04/2022). Turut dalam pembahasan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dari Pemko Siantar dan Pemkab Simalungun.
Sejumlah saran dan masukan disampaikan pada pertemuan yang dimulai sejak pagi hari tersebut. Sementara sebelumny, Kepala Bidang (Kabid) Hubdat Dinas Perhubungan Kota Siantar Abidin Damanik memaparkan titik lokasi rawan macet dan langkah antisipasinya.
Radiapoh mengatakan, wilayah Simalungun merupakan urat nadi penghubung untuk daerah lainnya di selatan, seperti Toba dan Tapanuli Raya. Dimana Simalungun menjadi penentu untuk warga lainnya, untuk bisa nyaman ke daerah tujuan (mudik).
“Masuk ke Parapat nggak boleh ke kota. Harus melalui jalur alternatif. Jangan mereka (kendaraan) ini mengular. Harus diurai ini. Masalahnya nanti ada kendaraan berat rusak bakal memperparah ini,” ucap Radiapoh.
Ia berharap, potensi kemacetan harus diminimalisir. Harapnya lagi, agar dapat dipastikan beberapa opsi alternatif yang bisa sewaktu-waktu digunakan bila lonjakan kendaraan meningkat, termasuk menyediakan sarana penunjang.
“Tahun 2018, saya dari Parapat ke Siantar sampai 10 jam. Kita padahal ada di lalu lintas strategis. Kalau di kita aja (bermasalah) bagaimana ke daerah lain,” sebut Radiapoh.
Radiapoh menyampaikan, koordinasi polisi bersama pemerintah begitu penting dalam kelancaran lalu lintas. Sebab momen Idul Fitri bukan hanya dirayakan umat muslim. Namun seluruh masyarakat.
“Bukan cuma umat Islam aja yang memanfaatkan libur ini, umat non-muslim juga aktif pada lebaran ini,” tuturnya.
Sementara itu Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Roly Souhoka menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan pada momen mudik dan pada saat arus balik nanti. Akses ke rumah sakit (bila diperlukan) juga harus diperhitungkan, pintanya.
“Selanjutnya masalah ketersediaan stok BBM di SPBU. Ini tak jarang menjadi masalah kendaraan mengular. Pihak Pemkab Simalungun melalui satuan di desa/kelurahan bisa mengaktifkan kegiatan pengamanan pada rumah-rumah warga yang ditinggalkan,” ujarnya.
Dandim memastikan kesediaan TNI-AD dalam mendukung kelancaran lalu lintas, bekerjasama dengan Polri dan pemerintah daerah.
Demi pengamanan arus lalu lintas, Polres Simalungun dan Polres Sinatar mendirikan sejumlah pos pengamanan Idul Fitri di lokasi rawan kemacetan. Pos tersebut akan diisi personel gabungan, serta tenaga kesehatan. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post