SBNpro – Siantar
Kebijakan Plt Walikota Siantar dr Susanti Dewayani SpA merubah penulisan nama kota Pematangsiantar menjadi terpisah, disikapi Sekretaris Partuha Maujana Simalungun (PMS) Kota Siantar Rohdian Purba, Kamis (21/07/2022).
Rohdian menyarankan, agar dr Susanti Dewayani mengembalikan penulisan nama kota Siantar ke penulisan asli (awal), yakni Pamatang Siantar.
“Sebaiknya dikembalikan saja ke penulisan awal dulu yaitu Pamatang Siantar,” pinta Rohdian Purba.
Usul seperti itu dimintakan sekretaris lembaga pemangku adat dan intelektual etnis Simalungun di Kota Siantar ini, tidak terlepas dari sejarah dan budaya Simalungun.
Perubahan tulisan hanya berupa pemisahan kata Pematangsiantar menjadi Pematang Siantar, menurutnya kurang memiliki makna. Karena nyaris tanpa perubahan, selain pemenggalan kata.
Padahal, dengan berubahnya penulisan yang maknanya kurang signifikan itu, katanya, akan menimbulkan pembiayaan anggaran di masa depan. Karena Pemko Siantar akan mengikuti perubahan dengan pergantian terhadap banyak hal yang berhubungan dengan penulisan nama kota ini.
Misal, Pemko Siantar akan mengganti kop surat organisasi perangkat daerah (OPD), pergantian stempel, plank kantor OPD dan lainnya.
“Pertanyaannya, apa beda pengertian Pematangsiantar dengan Pematang Siantar? Namun biaya yang di keluarkan akan sangat banyak. Kop surat semua instansi diganti, stempel diganti, plank kantor diganti, mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, dinas, sekolah dan lainnya,” kata Rohdian Purba.
Karena perubahan akan memunculkan biaya yang cukup besar, Sekretaris PMS Kota Siantar yang juga Sekretaris Pattapei Sihilap Harungguan Purba ini meminta Plt Walikota Siantar supaya melakukan perubahan yang lebih signifikan. Dengan mengembalikan penulisan Pematang Siantar menjadi Pamatang Siantar.
Pun demikian, Rohdian meminta itu dilakukan, setelah terlebih dahulu Pemko Siantar melakukan kajian ilmiah. “Cobalah dikaji ulang lagi secara ilmiah dan sejarah berdirinya kota ini. Minta masukan dari tokoh-tokoh di Siantar ini. Baru di tetapkan melalui Perda,” tandasnya. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post