SBNpro – Siantar
Sepeda motor BSA (Birmingham Small Arms) terbakar saat melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU Jalan Rahkuta Sembiring, Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar, Sumatera Utara, Minggu malam (21/08/2022).
Api sempat merembet dan membakar salah satu dispenser (pompa minyak) yang ada di SPBU (Stasiun Pengisian BBM Umum) Rahkuta Sembiring. Api kemudian berhasil dipadamkan karyawan SPBU dalam tenggang waktu sekira 15 menit.
Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Hanya saja, pengendara BSA, Nugraha Ariwijaya alami luka bakar pada bagian kakinya. Sepeda motor nyaris gosong. Sedangkan dispenser alami kerusakan pasca terbakar.
“Kejadiannya tadi malam. Awalnya itu ada becak BSA yang mengisi BBM. Becak BSA itu dalam kondisi mati mesin. Lalu terbakar, api gak sempat membesar,” ucap Besli Napitupulu, Senin (22/08/2022), seorang saksi yang melihat kejadian.
Sementara, Manager SPBU Rahkuta Sembiring, Yusuf, saat ditemui mengatakan, sekira jam 20.30 WIB operator melayani pengisian BBM sebagaimana biasanya terhadap kendaraan bermotor.
Malam itu, sepeda motor tua merk BSA tiba di SPBU Rahkuta Sembiring untuk mengisi BBM jenis Pertamax. Sebelum diisi Pertamax, mesin sepeda motor BSA tersebut dalam posisi non aktif.
Hanya saja, disaat pengisian berlangsung, sebut Yusuf, operator (karyawan) SPBU melihat api yang cukup besar pada sepeda motor.
“Pada saat sampai di pengisian, mesin dimatikan. Dia (pengendara sepeda motor BSA) minta pengisian Pertamax, itu (Rp) 50 ribu. Oleh operator kita, itu diisilah. Kira-kira pengisian masih separuh jalan, tiba-tiba muncul api. Api keluar, dan apinya agak besar, langsung dia (operator) menghindar, begitu juga pemilik sepeda motor,” ujar Yusuf.
Sedangkan sejumlah operator SPBU lainnya yang melihat api, langsung melakukan upaya pemadaman api dengan menggunakan racun api yang telah tersedia di SPBU.
Bahkan sejumlah racun api dengan tabung ukuran kecil digunakan karyawan untuk pemadaman. Namun, karena apinya cukup besar, para operator menarik tabung racun api berukuran besar, lalu disemprotkan ke titik api.
Tak lama, api pun dapat dipadamkan sekira 15 menit setelah terjadi kebakaran. “Dengan racun api yang besar itu, api pun padam,” tuturnya.
Lebih lanjut, hingga saat Yusuf belum dapat memperkirakan kerugian yang dialami SPBU. “Belum bisa kami perkirakan,” katanya.
Sehari setelah peristiwa, SPBU Rahkuta Sembiring tidak beroperasi. Ungkap Yusuf, pihak Pertamina sudah melakukan pemeriksaan. Sehingga nantinya, bila dispenser yang terbakar belum juga selesai diperbaiki, pengoperasian SPBU akan memanfaatkan dispenser yang tidak terdampak. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post