SBNpro – Siantar
Kondusifitas berinvestasi di Kota Siantar sedang “dipertaruhkan”, seiring dengan ancaman pemberhentian sementara pembangunan Gedung Merdeka dan GOR yang didengungkan pada rapat dengar pendapat (RDP) DPRD dengan Walikota Siantar, Senin (05/09/2022).
Pada RDP, DPRD meminta pembangunan Gedung Merdeka dan GOR dihentikan sementara (ditunda). Lalu permintaan itu disetujui oleh Walikota dr Susanti Dewayani SpA.
Kondisi itu pun mendapat respon dari akademisi dari Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Simalungun, Darwin Damanik SE MSE, saat diminta jurnalis tanggapannya, Selasa (06/09/2022).
“Pasti dengan adanya penundaan ini, akan membuat iklim investasi yang kita harapkan kondusif, akan menjadi terganggu. Sebelumnya bisa kita lihat, sudah banyak investor-investor yang sudah berani berinvestasi di Siantar. Dan tentu, mereka juga berharap pembangunan GOR itu terlaksana,” ucap Darwin Damanik, yang juga Ketua Prodi Ekonomi USI.
Katanya, dengan adanya penundaan pembangunan GOR, akan menghadirkan keraguan investor untuk berinvestasi di Kota Siantar dimasa yang akan datang.
“Jadi kalau tidak ditunda, pasti iklim investasi akan kondusif. Karena dengan adanya pembangunan (GOR) itu akan bisa menjadi trigger atau pemicu bagi investor-investor lainyang mau berinvestasi di Siantar,” ujarnya.
Menurutnya, Investasi tidak pernah merugikan daerah. Dan Siantar memiliki daya tarik bagi investor. “Kota Pematang Siantar itu daerah hinterland. Hal itu yang membuat investor tertarik invest ke Siantar. Masyarakat di sekitar Siantar seperti daerah Simalungun, Batubara, Sergai, Tebing Tinggi, Toba, Samosir dan daerah lainnya lebih tertarik untuk ke Siantar,” ungkapnya.
Lebih lanjut Darwin bercerita tentang dampak yang diperoleh Kota Siantar bila Gedung Merdeka dan GOR dibangun dan beroperasi di Kota Siantar.
“Yang pertama, yang paling penting sekali itu adalah PAD (Pendapatan Asli Daerah) meningkat. Yang kedua, penyerapan tenaga kerja, mulai dari awal pembangunan sampai difungsikannya gedung tersebut. Yang ketiga, perekonomian masyarakat akan meningkat,” paparnya.
Kemudian, sebut Darwin, masyarakat juga butuh tempat olah raga yang representatif. “Dan biasanya, suatu kota yang mau maju itu harus ada GOR-nya, karena masyarakat juga butuh tempat olah raga yang representatif,” tuturnya. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post