SBNpro – Siantar
Menteri Keuangan Sri Mulyani berikan bonus berupa Dana Insentif Daerah (DID) kepada 10 provinsi yang berhasil menekan laju inflasi di bawah level nasional.
Selain 10 provinsi, pemerintah juga memberikan insentif terhadap 15 kota di Indonesia, juga atas keberhasilan menekan laju inflasi hingga di bawa level nasional. Nilai insentif yang diterima daerah kota, lebih dari Rp 10 miliar.
Adapun kota yang mendapat bonus insentif itu, diantara, Siantar, Singkawang, Sorong, Tual, Pontianak, Pangkal Pinang, Lhokseumawe, Kendari, Pare-pare, Probolinggo, Balikpapan, Metro, Yogyakarta, Samarinda, dan Tasikmalaya.
“Bapak Presiden selama ini memimpin dan meminta kepada daerah betul-betul mengendalikan harga-harga yang memang bisa dikendalikan, terutama dari komoditas-komoditas pangan yang bisa diantisipasi dan yang berhasil diberikan hadiah,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa.
Dia menjelaskan, penerima hadiah harus memiliki rata-rata kenaikan inflasi dari Mei ke Agustus hanya sebesar 0,26 persen atau inflasinya lebih rendah dari kenaikan inflasi nasional sebesar 1,14 persen.
“Pemerintah memberikan reward dalam bentuk dana insentif daerah (DID), Untuk daerah yang bisa mengendalikan dan menekan inflasinya lebih baik dari nasional, kita rangking dan kita berikan reward atau dalam hal ini hadiah,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Senin (26/09/2022).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi nasional pada Agustus 2022 menyentuh level 4,69 persen atau naik 1,14 persen, dibandingkan level laju inflasi pada Mei 2022 sebesar 3,55 persen.
“Mereka ini yang diberikan insentif daerah dengan rata-rata hadiahnya sekitar Rp10 miliar kepada daerah yang berprestasi mengendalikan inflasi di daerah masing-masing,” ucap Sri Mulyani.
Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA mengaku mengingat pesan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi agar mengendalikan laju inflasi.
Dengan berhasilnya menekan inflasi, katanya, menunjukkan Pemerintah Kota (Pemko) Siantar menjadi patron di Sumatera Utara (Sumut) dalam pengendalian laju inflasi. Hal ini tentunya berkat peran wali kota yang aktif dalam penekanan laju Inflasi di Kota Pematang Siantar.
“Capaian atau prestasi ini juga tidak lepas dari kerja keras, kolaborasi, dan sinergi yang erat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Siantar dalam menekan inflasi,” terang Wali Kota Susanti, Selasa (27/09/2022).
Katanya, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Siantar menjadi bagian dari komitmen pemerintah sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan pemulihan ekonomi Kota Siantar masih terus berlanjut. Didukung indikator utama yang menunjukkan kinerja yang kuat, baik dari sisi konsumsi maupun produksi sebagai bentuk dukungan akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional.
Serta, lanjutnya, untuk mempercepat terwujudnya Kota Siantar sehat, sejahtera, dan berkualitas, serta demi Siantar bangkit dan maju. (*)
Discussion about this post