SBNpro – Taput
Sebagian kawasan Tarutung, Tapanuli Utara (Taput) porak-poranda akibat diguncang gempa bumi 6,0 SR, Sabtu (30/01/2022) dini hari. Satu korban dilaporkan meninggal, dan 25 korban alami luka-luka.
Hingga sore hari, Pemkab Taput belum menuntaskan pendataan kerusakan bangunan rumah maupun bangunan lainnya.
Diperkirakan jumlah kerusakan akibat gempa, cukup banyak. Bukan hanya bangunan, diduga, gempa juga membuat aliran air panas di Sipoholon alami kekeringan.
Camat Sipoholon, Ronald Situmorang mengatakan, sebagian sumber air panas Sipoholon berhenti mengalir. Sedangkan sebagian lainnya masih mengalir hingga ke kolam pemandian.
“Diperkirakan karena gempa, makanya berhenti mengalir. Masyarakat masih terus berusaha mencari kembali mata air panas itu,” ucap Ronald.
Tidak hanya itu, tembok penahan Sungai Sigeaon dengan jalan lintas di Desa Hutauruk Parjulu, Kecamatan Sipoholon, Taput, ambruk akibat gempa.
Warga sekitar, Andri (28) mengaku masih trauma atas gempa yang terjadi dini hari tadi. Katanya, ia bersama keluarganya terpaksa berada di luar rumah, karena masih merasa was-was.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Taput, Bonggas Pasaribu menyebut, hingga saat ini Pemkab Taput belum mendirikan dapur umum untuk membantu, bila ada warga yang membutuhkan, pasca gempa terjadi.
Begitu juga dengan tenda darurat, sebutnya, yang didirikan masih di RSU Tarutung, sebagai lokasi perawatan korban luka-luka. Sedangkan di kawasan pemukiman warga, belum ada didirikan tenda darurat.
Kedua hal itu belum dilakukan, kata Bonggas, karena pemukiman warga yang rusak akibat gempa masih bisa ditempati. “Dapur umum belum ada. Dampaknya memang berat, tapi masih bisa ditempati,” tutur Bonggas.
Informasi lain yang disampaikan Kalak BPBD ini, beruoa jumlah korban meninggal dan luka-luka. Ungkapnya, untuk sementara ada 25 korban luka-luka, dan satu korban meninggal.
Berikut, ini sejumlah data korban luka-luka dan meninggal karena gempa Taput:
1. Indah Lumban Tobing (12), perempuan, alamat di Jl. S.M. Raja Tarutung Kabupaten Taput. Korban mengalami luka ringan, mata Lecet bengkak dan lembam akibat lemari jatuh.
2. Candra AP (24), laki-laki, alamat di Sidagal Siatas Barita Kabupaten Taput. Korban tertimpa lemari di kantor Kejaksaan Tarutung. Mengalami luka robek di kepala, pipi kiri dan bibir bagian bawah.
3. Elisabet Lumbantoruan, (18), perempuan, alamat di Sitolu Opu Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Taput. Korban jatuh dari tempat tidur asrama perawat Kabupaten Taput. Korban mengalami patah kaki sebelah kiri bagian pergelangan mata kaki.
4. Romauli Nababan (24), perempuan, alamat di Tapian Nauli Simorangkir. Korban mengalami pendarahan pervaginam. Korban shock akibat gempa bumi.
5. Febrian Manalu (21), laki-laki, alamat di Jalan HKI Simpang Siangkaan Tarutung. Korban mengalami luka robek di tangan kanan dan kiri, juga di belakang telinga dan kaki kiri. Korban tertimpa asbes rumah.
6. Panti Hutabarat (52), laki-laki, alamat di Hutabarat Hapoltahan Tarutung. Korban mengalami luka robek besar di kepala, disebabkan tertimpa lemari dan asbes rumah.
7. Jonatan Manalu (6), laki-laki, alamat di Pajak tarutung. Korban mengalami luka robek di kaki sebelah kiri, disebabkan jatuh saat hendak keluar dari rumah.
8. Stevanus Sitinjak (14), laki-laki, warga Situmeang Habinsaran. Korban tertimpa dinding beton rumah, mengalami luka di bagian kepala dan dada. Terjadi pendarahan dari telinga.
9. Leo Sihombing (62), laki-laki, warga Jalan Kornel Simanjuntak, Kecamatan Tarutung Kabupaten Taput. Korban meninggal dunia, karena sakit jantung kambuh diakibatkan gempa bumi. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post