SBNpro – Siantar
Sekira 16 tahun sudah PTPN III terganggu melakukan aktivitas di lahan HGU Nomor 1 Siantar yang terletak di Kelurahan Bah Sorma dan Kelurahan Gurilla. Keduanya di Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar, Sumatera Utara. Persisnya di Afdeling IV Kebun Bangun.
Terganggu beraktivitas, karena lahan dikuasai penggarab yang bergabung di dalam Forum Tani Sejahtera Indonesia (Futasi). Lahan diolah penggarab menjadi tempat pemukiman, perladangan dan bahkan, di lokasi tampak berdiri bangunan gereja.
Beranjak dari hal itu, PTPN III pun beraksi untuk mengamankan aset negara. Karena hak penggunaan lahan diserahkan pemerintah ke PTPN III Kebun Bangun melalui HGU Nomor 1 Siantar yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tahun 2006 yang lalu.
Aksi pengamanan aset negara melalui okupasi lahan dilakukan PTPN III hari ini, Selasa (18/10/2022). Okupasi lahan di Bah Sorma dan Gurilla melibatkan seribuan personil yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, Satpam PTPN III dan karyawan PTPN III Kebun Bangun.
Pasca apel, okupasi lahan dimulai siang hari. Hal itu ditandai dengan bergeraknya 8 unit alat berat untuk membabat dan membersihkan tanaman milik penggarab yang ada di lahan HGU Nomor 1 Siantar.
Tidak sedikit masyarakat penggarab melakukan perlawanan terhadap aksi okupasi. Penggarab berupaya menghadang dan menghalangi alat berat beraktivitas, diikuti teriakan-teriakan.
Ada yang melempar alat berat dengan tanah, dan ada yang mencoba mendekati alat berat. Namun aksi itu berhasil dihadang petugas gabungan TNI, Polri dan Satpam PTPN III. Meski aparat gabungan itu sempat didorong-dorong oleh massa penggarab.
Bukan hanya tanaman singkong, pohon nangka, pokat, pinang dan lainnya yang dibabat PTPN III dalam rangka pengamanan aset negara, juga tampak sejumlah rumah kosong, juga dirubuhkan. Setelah itu, bibit sawit ditanam karyawan PTPN III Kebun Bangun.
Asisten Personalia Kebun Bangun, sekaligus Humas PTPN III, Doni Manurung mengataan, kegiatan pembersihan lahan dilakukan, lantaran lahan sudah cukup lama dikuasai penggarap.
“Kegiatan kita hari ini adalah pembersihkan lahan HGU PTPN III Kebun Bangun yang tercatat kepemilikannya sebagai HGU Nomor I Kota Pematangsiantar yang selama ini diusahai oleh masyarakat penggarap,” ucap Doni.
Lalu Doni menjelaskan luasan lahan yang akan diamankan dalam satu pekan ini. “Luas areal program pembersihan kurang lebih 66 hektare dari total bidang 91,59 hektare. Dengan di dalamnya terdapat program outer ring road (milik Pemko Siantar) dan Proyek Tol Trans Sumatera,” ujarnya.
Disampaikan Doni, nantinya, setelah melakukan tahapan pembersihan lahan, alat berat PTPN III akan bekerja merubuhkan bangunan rumah penggarap.
“Nah, di belakang kita sudah ada dua pintu yang rumahnya sudah kosong dan sudah kita berikan sugu hati (ganti rugi),” sebutnya. Katanya, pemilik rumah/penggarap sudah pindah, dan telah mendapatkan rumah yang layak di tempat lain.
Rencananya, perusahaan perkebunan milik negara itu akan ditanami 8500 bibit pohon kelapa sawit. Itu dilakukan, sebagai langkah optimalisasi pendapatan perusahaan, guna mendukung perekonomian nasional.
“Kemudian untuk 66 hektar ini akan ditanami 8500 bibit sawit. Sejauh ini mudah-mudahan berjalan kondusif dan lancar. Puji tuhan berjalan dengan lancar dengan dampingan kapolres,” tuturnya. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post