SBNpro – Siantar
Dampak dari pengorekan tanah (lahan) oleh Kavling Bersama, longsor di Jalan Siak (ujung), Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar, Sumatera Utara, semakin parah. Ancamannya pun semakin membahayakan.
Ancaman itu, membuat warga merasa ketakutan. Rasa was-was itu semakin bertambah di musim hujan saat ini, seiring dengan proses pengerjaan pembangunan tembok penahan (bronjong) berjalan lamban.
“Kalau hujan turun, ketakutanlah. Gak bisa kami tidur,” ucap Prayetno alias Peno, salah satu warga yang rumahnya semakin terancam longsor, pasca teras rumahnya sudah terseret longsor pada Jumat malam (28/10/2022) lalu.
Proses pembangunan bronjong berjalan lamban, menurut informasi yang diperoleh Prayetno, karena sempat kehabisan batu padas. Sementara informasi lain yang diterima SBNpro.com dari Camat Siantar Utara Irwansyah Saragih sebelumnya, karena gaji pekerja tersendat
“Kalau cepat pembuatan bronjong ini, mungkin tidak terjadi longsor pada Jumat malam itu. Tapi ini sudah 2 bulan, gak selesai juga,” ujar Peno.
Peno yang juga memiliki pengalaman sebagai tukang kontruksi, menaruh curiga terhadap kekuatan bangunan bronjong yang sedang dikerjakan pihak Kavling Bersama.
Rasa curiga itu, sebutnya, karena kawat yang digunakan untuk membangun bronjong berukuran 4 mm. “Ini pakai kawat 4 mili (mm). Sebaiknya yang 7 mili. Karena bebannya besar,” tandasnya.
Selain rasa takut akan bahaya longsor yang semakin mengancam, Prayetno sebagai korban longsor, juga merasa didiskriminasikan oleh Walikota Siantar.
Perasaan itu muncul, begitu mengetahui korban longsor di Jalan Viyata Yudha menerima bantuan dari Walikota Siantar. “Iri juga, setelah tahu (korban longsor di Jalan Viyata Yudha) dapat bantuan, sementara kami tidak,” tuturnya.
Dari pantauan SBNpro.com, ada 13 rumah warga di Jalan Siak yang posisinya terancam longsor. Dimana 4 rumah diantaranya, ancaman longsornya lebih tinggi.
Adapun rumah-rumah yang terancam longsor tersebut, diantaranya dimiliki atau ditempati oleh keluarga Gunawansyah, Abdul Manan, Sudar, Prayetno, Seli, Iwan Manihuruk, Didi, Rusli, Adi, Hendri, Amik, Iwan dan Bana.
Sementara, jalan setapak yang dibangun BKM Kelurahan Martoba, amblas. Bantuan terpal untuk menutup tebing agar tidak mudah tergerus air hujan, sangat diharapkan warga.
Terkait hal yang dirasakan warga, Walikota Siantar dr Susanti Dewayani mengatakan, proses pemberian bantuan untuk warga Jalan Siak sedang dalam proses. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post