SBNpro – Siantar
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terbitkan hasil analisa potensi bencana yang akan terjadi di Sumatera Utara (Sumut) pada 20 Nopember 2022 mendatang.
Prediksi BMKG itu kemudian disikapi Gubernur Sumut (Gubsu) melalui surat edaran. Gubernur mengingatkan warga dan pemerintahan dibawahnya untuk waspada.
Potensi bencana yang akan terjadi itu, ungkap Gubsu, berupa bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, longsor, kebakaran hutan/lahan dan angin kencang di wilayah Sumatera Utara.
Beranjak dari prediksi BMKG itu, gubernur meminta warga yang berada di kawasan rawan longsor untuk lebih wasapada. Sedangkan terhadap warga yang rumahnya rawan rusak karena angin kencang, supaya melakukan langkah antisipasi.
Surat Edaran Gubsu Nomor 360/13682 tentang peringatan potensi banjir, longsor, kebakaran hutan/lahan dan angin kencang di Sumatera Utar berisi ada 14 point intruksi yang ditujukan kepada Walikota dan Bupati se Sumatera Utara untuk siap dan sigap menghadapi bencana, bila terjadi.
Point intruksi Gubsu itu diantaranya, mensosialisasi kesiapan dan kesigapan mengantisipasi banjir dan longsor kepada warga. Terutama yang berada di daerah aliran sungai. Baik dari hulu, hingga hilir.
Menyiagakan sumber daya perangkat daerah, masyarakat, media masa, dunia usaha, dan perguruaan tinggi guna antisipasi terjadinya banjir atau longsor. Terutama di kawasan rawan bencana akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Gubernur juga meminta kepala daerah untuk mensosialisasi kesiapan dan kesigapan dalam mengantisipasi banjir dan longsor. Terutama bagi daerah yang berada kawasan aliran sungai. Mulai dari hulu hingga hilir.
Selanjutnya, kepala daerah kabupaten/kota diminta menata kembali lahan perumahan dan pemukiman, pertanian dan lahan bangunan lainnya yang berada di daerah rawan banjir dengan mempedomani Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Hal lain yang disampaikan, pemerintah daerah agar berkoordinasi dengan pemerintah pusat, instansi vertikal di wilayah dan pihak-pihak lain untuk mengantisipasi terjadinya bencana. Juga melibatkan partisipasi dunia usaha, perguruan tinggi dan media massa.
Kemudian, mengingatkan masyarakat untuk memperkuat struktur bangunan-bangunan rumah yang mudah rusak apabila diterpa angin kencang. Terakhir, mengikuti protokoler kesehatan dalam melaksanakan peringatan dini selama Pandemi Covid-19 di Sumatera Utara.
Surat Edaran Gubsu terkait potensi (prediksi) bencana pada 20 Nopember 2022, sudah diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Siantar.
“Kita sudah terima surat edaran Gubsu itu. Ada juga surat edaran Kemendagri. Untuk itu, kita sudah melakukan sosialisasi melalui kelurahan supaya masyarakat yang berada di lokasi rawan longsor senantiasa waspada,” ucap Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Siantar, Robert Samosir, Jumat (11/11/2022).
Kata Robert, potensi bencana di Siantar lebih tinggi terjadi logsor, bila dibandingkan dengan jenis bencana lainnya. “Di Siantar ini, potensi longsor paling besar. Kalau angin kencang sulit diprediksi, begitu juga banjir sungai ,” ujarnya.
Sedangkan curah hujan yang cukup tinggi beberapa bulan belakangan ini, menjadi salah satu alasan potensi longsor lebih tinggi. Apalagi dalam beberapa bulan ini, longsor di Siantar telah terjadi di banyak lokasi.
Seperti longsor di Jalan Catur, Jalan Bola kaki, Jalan Meranti Ujung, Pdt Justin Sihombing, Jalan Pdt J Wismar Saragih Gang Karsim Ujung, Jalan Seram dan Jalan Sumber Jaya I.
Kemudian, longsor di Jalan Simanuk-manuk Gang Anggrek, dan di Jalan Viyata Yudha. Jalan Anggrek Blok III Perumahan Kasper, Jalan Manunggal Bawah, Jalan Pabrik Kertas Lingkungan IV, Jalan Bah Kora II Marihat III, Jalan Mual Kobun dan Jalan Seram Bawah Gang Hayati.
Selanjutnya, longsor karena pengerukan tanah oleh Bersama Kavling terjadi di Jalan Siak Ujung, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara. Sejumlah warga Jalan Siak, masih merasa ketakutan akan longsor lanjutan. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post