SBNpro – Siantar
Kebijakan okupasi dan ganti rugi aset di atas tanah garapan dalam bentuk dana suguh hati yang diberikan kepada penggarap lahan HGU Nomor 1 Siantar, Kelurahan Bah Sorma dan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari oleh PTPN III, berhasil mengurangi jumlah penggarap secara signifikan.
Menurut Asisten Personalia PTPN III Kebun Bangun Doni Manurung SH, hingga Posko Pendaftaran Suguh Hati ditutup pada 12 Nopember 2022, jumlah penggarap yang tidak mendaftar sebagai penerima suguh hati diperkirakan 20 KK hingga 30 KK.
Jumlah penggarap yang telah mendaftar untuk menerima suguh hati sebanyak 265 penggarap (KK). Dari 265 penggarap yang sudah mendaftar, sebut Doni, 231 penggarap sudah menerima dana suguh hati dari PTPN III, dengan nilai dana yang diterima bervariasi.
Sedangkan, 34 penggarap yang belum menerima suguh hati, namun sudah terdaftar, dananya akan dicairkan PTPN III secepatnya.
“Pendaftar suguh hati 265 KK. Yang belum mendaftar menurut perkiraan kami (PTPN III) sekitar 20 hingga 30 KK lagi. Yang sudah menerima dana suguh hati 231 KK, 34 KK lai akan dibayarkan segera,” sebut Doni Manurung, Senin (14/11/2022).
Sementara, beberapa hari lalu, PTPN III sampaikan peringatan kepada penggarap lahan HGU Nomor 1 Siantar untuk mengosongkan lahan garapannya, melalui surat PTPN III Kebun Bangun nomor KBANG/X/268/2022, tertanggal 8 Nopember 2022.
Surat nomor KBANG/X/268/2022 merupakan imbauan terakhir dari PTPN III. Karena himbauan sebelumnya sudah pernah disampaikan melalui surat nomor KBANG/X/258/2022. Kedua surat itu ditandatangani Manajer PTPN III Kebun Bangun, F Bangun.
Pada surat peringatan tersebut, PTPN III menyampaikan hal yang dilakukan PTPN III pada lahan HGU Siantar. Yakni, penanaman bibit kelapa sawit telah mencapai 95 persen dari luas lahan HGU yang akan dikosongkan dari penggarap.
“PTPN III telah melakukan pembersihan areal HGU yang digarap kelompok tani atau masyarakat. Pembersihan sejak 18 Oktober hingga 7 Nopember 2022. Di areal itu telah ditanami kembali oleh PTPN III dengan kelapa sawit,” sebut Doni, satu pekan lalu.
Lahan yang belum ditanami bibit kelapa sawit, luasnya sekira 5 persen lagi. Itu karena, sebagian berada di kawasan rendahan dan, pada lahan garapan yang belum dikosongkan oleh penggarap. Seperti, masih ada bangunan dari penggarap.
Disampaikan juga, kalau PTPN III membuka Posko Pendaftaran Suguh Hati sejak 18 Oktober 2022 yang lalu. Posko merupakan sarana bagi penggarap untuk mendaftarkan aset tanaman maupun bangunan di atas lahan garapannya, untuk selanjutnya menerima dana suguh hati (ganti rugi).
“Kepada masyarakat penggarap yang masih tinggal di areal HGU Nomor 1 Siantar, untuk segera mengosongkan areal dari bangunan dan aset lainnya. Lalu segera mendaftar ke Posko Suguh Hati,” ungkap Doni Manurung SH, sebagaimana diberitakan SBNpro sebelumnya. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post