SBNpro – Siantar
Penertiban bazar (stand) Imlek Fair di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Sumatera Utara oleh Sat Pol PP beberapa waktu lalu, bukan sebagai bentuk intoleransi pemerintah terhadap etnis Tionghoa maupun umat Budha di Kota Siantar.
Demikian dikatakan Sekretaris Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Kota Siantar, Chandra Yu SE pada Dialog Forkopimda dengan Tokoh Agama dan Masyarakat di Ruang Serba Guna Pemko Siantar, Jumat (20/01/2023).
“Memang akhir-akhir ini, kita diterpa isu-isu adanya intoleransi, khususnya berkaitan dengan membawa-bawa agama dan suku. Kami dari Walubi menanggapi bahwa, tidak ada intoleransi, tidak pernah ada kesenjangan agama di Kota Siantar ini,” ucap Chandra Yu dihadapan Walikota Siantar dan Forkopimda.
Untuk itu, Chandra sangat menyayangkan adanya informasi yang beredar di luar, yang menyebut adanya intoleransi terhadap etnis Tionghoa maupun umat Budha.
Kata Chandra, ada informasi (berita di media) yang disebar, bahwa etnis Tionghoa dikekang. Padahal, etnis Tionghoa di Kota Siantar sama sekali tidak pernah merasakan pengekangan tersebut.
“Tidak ada keberatan dari masyarakat Tionghoa terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Malah kami sangat mengapreasiasi pemerintah kota yang sudah memfasilitasi kegiatan keagamaan yang bukan hanya untuk kami etnis Tionghoa. Kita sering melihat di pemberitaan, bahwa pemerintah kota mengapresiasi dan mendukung seluruh kegiatan keagamaan,” tandas Chandra, lalu menambahkan, terkait perayaan Imlek Tahun 2023 ini, peran Pemko Siantar ia nilai cukup “all out”.
Sebelumnya, Chandra juga menyampaikan, kalau Kota Siantar merupakan kota yang heterogen. Dimana kerukunan antar umat beragamanya sudah terjaga sejak dahulu.
Sementara, Ketua Satuan Komunikasi (Satkom) Gaja Mada Kota Siantar Secrianto Gomargana membantah pihaknya ada menyatakan intoleransi terjadi di Siantar. “Membuat kata-kata keluar dari Satkom bahwa ada isu isu intoleransi disini, ini perlu kami jelaskan, bu Wali. Dari Satkom tidak ada kata kata seperti itu,” ujar Secrianto Gomargana.
Sebagaimana diketahui, pihak Satkom Gaja Mada merupakan pihak yang akan menyelenggarakan bazar Imlek Fair di Jalan Perintis Kemerdekan, dengan mendirikan banyak stand, sehingga keberadaannya pun menutup jalan dan trotoar.
Sedangkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Siantar M Ali Lubis lebih dahulu menegaskan, tidak ada terjadi konflik agama di Kota Siantar. “Tidak ada konflik agama di Siantar,” kata Ali Lubis, kemudian mengatakan, kerukunan umat di Siantar selalu terjaga. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post