
SBNpro – Siantar
Dari Kota Siantar, Kopitiam (Warung Kopi) Kok Tong semakin melegenda. Cita rasanya yang khas, tetap dipertahankan pewarisnya hingga saat ini, membuat penikmat kopi selalu setia untuk menyeruput kopi Kok Tong.
29 Januari 2025 yang lalu, 100 tahun sudah usia Warung Kopi Kok Tong yang terletak di Perempatan (Warkop) Jalan Cipto Mangunkusumo dengan Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Sumatera Utara.
Hadirnya Warkop Kok Tong di Kota Siantar, berawal dari dan bukti kegigihan seorang anak muda dari Kota Fu Zhou, Provinsi Fu Jian, Tiongkok, yang merantau ke Indonesia sekira tahun 1900-an.
Anak muda itu adalah Lim Tee Kee. Saat merantau, kakek dari pengelola Warkop Kok Tong di Perempatan Jalan Cipto dengan Jalan Dr Wahidin saat ini, Akiong, ketika itu masih berusia 18 tahun. Ia lahir tahun 1896.
Beberapa tahun di perantauan, persisnya pada 29 Januari 1925, Lim Tee Kee membuka usaha warung kopi pertamanya di Kota Siantar, dengan nama Heng Seng.
“Tahun 1925 pertama kali kakek kami membuka warung kopi ini. Namanya saat itu masih Heng Seng,” ucap Paimin Halim yang sering disapa Akiong, Senin 17 Pebruari 2025.
Usaha warung kopi yang berdiri di zaman Hindia Belanda itu, hingga kini, terus bertahan. Dan saat ini, telah pula melebarkan sayapnya ke berbagai daerah oleh pewaris Lim Tee Kee. Seperti di Jakarta, Medan, Bandar Udara (Bandara) Internasional Kuala Namu, serta di berbagai daerah yang ada di Sumatera Utara maupun di luar Sumatera Utara.
Tahun 1970, Warkop Kok Tong dikelola (diteruskan) putra dari Lim Tee Kee bernama Lim Kok Tong (ayah kandung dari Akiong).
Di masanya, Lim Kok Tong membuka pabrik bubuk kopi Kok Tong, lalu mengubah nama warung kopi menjadi Massa Kok Tong, yang saat ini semakin populis dan melegenda, dengan tetap mempertahankan tradisi dan cita rasanya yang khas.
Sejumlah penikmat kopi mengaku, setiap harinya, harus menyeruput kopi Kok Tong. “Gak bisa tidak. Minimal dua kali aku ngopi di Kok Tong ini. Rasanya tetap, gak berubah sejak dulu,” ujar Carles di Warkop Kok Tong yang ada di Perempatan Jalan Cipto dengan Jalan Dr Wahidin.
Saat ini Warkop atau Cafe Kok Tong tak lagi sulit untuk ditemukan di Kota Siantar. Di Jalan Cipto saja, sudah ada beberapa warkop atau cafe Kok Tong. Belum lagi di Jalan Sutomo, di Komplek Mega Land, maupun di lokasi lainnya.
Meski warung semakin bertambah cukup signifikan, namun pelanggan (penikmat kopi) Kok Tong tak pernah sepi. Bahkan, tokoh nasional, tokoh daerah dan tokoh lokal, tidak sedikit yang sudah menikmati sajian Warkop Kok Tong.
Teranyar, Calon Presiden Anies Baswedan, tampak menikmati sajian Kok Tong yang ada di Jalan Sutomo. Juga sejumlah menteri, Anggota DPR-RI di masanya, juga pernah berkunjung ke sana.
“Apalagi pejabat publik lokal, ya sudah tidak terhitung lah. Malah kami (sejumlah wartawan), tidak jarang wawancara dengan nara sumber (pejabat publik) di Kok Tong,” tutur P Siahaan, seorang jurnalis yang cukup senior di Kota Siantar.
Uniknya, lanjut P Siahaan, bukan hanya elit politik, tokoh publik, dan pengusaha sukses sebagai penyeruput kopi Kok Tong. Melainkan, kelompok masyarakat awam juga cukup banyak sebagai penikmat kopi Kok Tong. “Itu karena, harganya yang masih terjangkau,” katanya.
Akiong yang juga memiliki nama Lim Ciang mengatakan, ia mengelola Warung Kopi Kok Tong saat ini, merupakan generasi ke tiga. “Dan bahkan saat ini sudah diteruskan oleh generasi ke empat. Yakni, anak saya,” ucapnya.
Katanya, cita rasa yang khas dan tradisi yang kental, menjadi hal yang harus tetap dipertahankan dari setiap cangkirnya. “Cita rasa dan tradisinya harus tetap kami pertahankan. Hal itu menjadi pesan yang kami wariskan kepada anak kami untuk dipegang teguh,” sebutnya.
Untuk merayakan ulang tahun yang ke 100, Kok Tong memberikan promo special. “Rayakan 100 tahun Kok Tong dengan promo special. Dapatkan tumbler ekslusif untuk pembelian di tahun 2025,” ungkap Akiong. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post