SBNpro – Siantar
Tembok penahan proyek gedung Balai Merah Putih milik PT Telkom ambruk, Senin (08/01/18). Diduga hal itu terjadi akibat kesalahan perhitungan prinsip dan teknis yang digunakan rekanan.
“itu bukan bencana, tapi mungkin karena salah hitung,” demikian diungkapkan pemerhati jasa kontruksi Kota Pematangsiantar, Fredrik Hutabarat.
Dikatakannya, dalam melaksanakan proyek pembangunan gedung, rekanan harus memiliki perhitungan yang matang baik secara teknis maupun prinsip.
“Hitungan teknis itu misalnya tentang campuran material yang akan digunakan, sementara hitungan prinsip itu mengenai medan yang akan menjadi lokasi pekerjaan proyek. Dalam kasus ini, tembok tidak akan ambruk jika perhitungan akurat,” katanya.
“Banyak yang ditabrak mereka, seperti covering proyek, K3, dan gangguan lalulintas yang menyangkut hak-hak publik. PT Telkom sebagai pemilik perlu meninjau kembali kerjasama dengan PT Tekken itu,” katanya.
Manager Lapangan PT Tekken, Murtono hanya mampu berujar maaf melalui SMS. “Maaf saya lagi banyak kegiatan bos.”
Penulis : Rendi Aditia
Editor : Sitanggang
Discussion about this post