SBNpro-Siantar
Isu yang mengarah kepada perbedaan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan yang sempat mencuat di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu, diyakini berpotensi terjadi dalam Pilgubsu Juni 2018 mendatang. Untuk menghempang itu, Panwaslih, Kepolisian dan Kejaksaan serta aparat lainnya bekerja keras agar isu itu tidak meluas sampai ke Siantar.
“Tokoh yang akan bertanding di Pilgub kali ini adalah tokoh nasional, makanya akan menarik animo yang tinggi dari masyarakat. Kondisi ini juga dapat dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadinya,” kata Kordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Panwaslu Kota Pematangsiantar, Elfin Pasaribu, Sabtu (13/01/18)
Panwas Siantar juga berharap kepada seluruh masyarakat dapat berkerja sama untuk menjaga keharmonisan selama ini jangan terganggu.
“Masyarakat jangan mudah terprovokasi, apalagi di Kota Siantar yang memiliki predikat sebagai kota paling toleran. Kita di sini semua saudara, jangan sampai dipecah belah hanya karena isu murahan seperti perbedaan menyangkut SARA,” katanya
Di Kota Siantar, sambung Elfin, pihaknya telah melakukan sosialisasi di lingkungan pelajar/mahasiswa dan pemuda untuk bekerja sama menciptakan pemilu yang berkualitas, dengan tetap menunjukkan rasa solidaritas kita yang tidak tergoyahkan sebagai warga Kota Pematangsiantar.
Elfin juga meminta kepada masyarakat yang menemukan pelanggaran pidana pemilu seperti money politik dan yang mencoba memecah belah persaudaran, untuk membuat laporan ke Panwas dan laporan itu akan langsung ditindak lanjuti paling lambat 1×24 jam. Apalagi untuk menangani persoalan itu, telah terbentuk Sentra Gakumdu yang terdiri dari Panwas, Kepolisian dan Kejaksaan.
Penulis : Rendi Aditia
Editor : Sitanggang
Discussion about this post