SBNpro – Simalungun
Pengidap Human Immuno Virus/Aquired Immuno Deviciency Sindroma (HIV/AIDS) di Kabupaten Simalungun, yang mengikuti perawatan ataupun pengobatan sampai data desember 2017 ada 245 jiwa (Positif HIV/AIDS).
Ini disebutkan Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Daerah Simalungun (KPAD) Lilis Kristiani Ssos saat ditemui SBNpro, Kamis (25/01/18).
Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS, KPAD Simalungun di tahun 2017 telah melakukan sosialisasi tentang pedoman pencegahan pengendalian dan penanggulangan AIDS di 32 Kecamatan yang ada di Kabupaten Simalungun. Di Tahun 2018 Komisi Penanggulangan Aids Daerah Simalungun juga memiliki strategi agar perbincangan tentang HIV/AIDS tidak menjadi momok yang menakutkan lagi.
Dalam hal ini KPAD Simalungun rencananya akan menggandeng tokoh-tokoh agama dalam menyampaikan informasi pencegahan HIV/AIDS kepada masyarakat. Tujuannya agar informasi yang disampaikan tersebut tepat dan mendapat kepercayaan dari masyarakat.
“KPAD Simalungun berharap penyebarluasan informasi mengenai AIDS kepada masyarakat melalui sosialisasi ataupun media massa dilakukan secara tepat agar tidak menimbulkan keresahan dan ketakutan. Jika ditangani dengan tepat, penyakit ini tidak menakutkan,” Ucap Lilis Kristiani.
KPAD meyakinkan, saat ini pemerintah telah menyediakan obat bagi pengidap HIV/AIDS. Obat tersebut adalah Anti Retro Viral (ARV) , obat ini berfungsi menahan virus agar tidak bertambah banyak atau menyebar, sehingga si pengidap akan tetap sehat selama memakan obat ARV secara teratur. Obat dan proses pengobatan juga gratis.
Penulis : Roland Saragih
Editor : Sitanggang
Discussion about this post