SBNpro – Jakarta
Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) akan menggelar Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa. Acara yang akan digelar pada tanggal 8-10 Februari 2018 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat.
Acara dengan tema ‘Musyawarah Besar Agama untuk Kerukunan Bangsa’ akan dihadiri 450 pemuka agama dari berbagai agama dan berbagai daerah di Indonesia. Dalam pembahasan tersebut akan dibahas tujuh permasalahan terkait kerukunan antar beragama.
“Permusyawaratan ini akan menempuh pendekatan dialog yang dari hati ke hati bahwa pertemuan ini adalah ajang silaturahmi di antara pemuka agama untuk masalah-masalah yang ada masalah yang real dan khususnya yang bersifat fundamental, strategis, sistemik bukan masalah imajinatif yang diharapkan menghasilkan kesepakatan,” kata UKP-DKAAP Din Syamsuddin di Gedung Sekretariat Negara, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (05/02/18).
Din menjelaskan ada tujuh pokok pembahasan yang akan dibahas dalam agenda tersebut. Yaitu pandangan dan sikap umat beragama tentang NKRI yang berdasarkan Pancasila, Indonesia yang berciri Bhineka Tunggal Ika, pemerintahan yang sah hasil pemilu demokrasi berdasarkan konsitusi.
“Prinsip-prinsip kerukunan antarumat beragama. Masalah penyiaran agama dan pendirian rumah ibadah, kemudian solusi terhadap masalah intra agama dan rekomendasi tentang faktor-faktor nonagama yang mengganggu kerukunan antarumat beragama,” ungkap Din.
Kemudian dia juga mengatakan permusyawaratan para pemuka agama ini akan menghasilkan kesepakatan. Kesepakatan tersebut nantinya akan diberikan kepada Presiden Jokowi.
“Musyawarah ini akan menghasilkan kesepakatan itu akan kita bawa ke presiden untuk menerima audiensi peserta musyawarah,” ungkap Din.(*)
Sumber : Merdeka.com
Discussion about this post