SBNpro – Siantar.
Untuk mempertanyakan masalah pendataan Beras Sejahtera (Rastra), sejumlah warga Kelurahan Kahean Kecamatan Siantar Utara Kota Siantar menggeruduk Kantor Kelurahannya. Kamis (08/02/2018).
“Masak kami gak dapat Rastra, sementara orang yang (ekonominya) lebih lumayan dari kami bisa dapat,” cecar seorang ibu warga Kelurahan Kahean yang ditemui usai menggeruduk kantor Kelurahan tersebut.
Awalnya, sebut ibu itu, mereka ke rumah Ketua RT untuk mempertanyakannya. Namun, menurut penjelasan RT-nya, nama-nama mereka sudah didaftarkan agar bisa mendapatkan Rastra.
“Karena dibilang sudah didaftarkan, kamipun ke kantor lurah. Kami ketemu sama relawan yang mendata. Relawan itu bilang, sudah saya ajukannya semua, siapa yang dapat dan siapa yang tidak dapat, manatahu saya itu,” cecar ibu itu setengah meniru ucapan relawan.
“Dan yang lucunya tadi, relawan itu sepertinya tidak rela menjadi relawan, karena tadi dia bilang, apa gak pakek uang minyak ke kantor dinas sosial, apa gak merokok rupanya saya. Trus kami bilanglah, tahunya kau arti relawan? Langsung diamlah dia,” sambungnya.
Saat di kantor Lurah, kata ibu itu, Lurah Kahean yakni J Silitonga mengaku tak dapat memastikan apakah warga yang datang ke kantornya akan dapat jatah Rastra atau tidak.
“Waktu di kantor Lurah, Lurahnya cuma bilang! Kami apakan pun ini, tapi kami gak janji, orang ibu bisa dapatan atau tidak,” tutur ibu itu setengah menirukan ucapan lurahnya.
Terpisah, Lurah Kahean J Silitonga yang ditemui di kantornya membenarkan adanya warga yang datang mempertanyakan masalah pendataan penerima Rastra.
“Iya tadi, ada 5 warga,” ujar Silitonga yang langsung mempersilahkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Siantar Utara, Jon Lihardo Saragih yang sedang berada di kantor Lurah, untuk memberikan penjelasan.
Mendapat ijin dari Lurah, Lihardo menjelaskan, ketika ada warga yang tak layak dapat Rastra tapi dapat, dan ada warga yang layak dapat tapi tidak dapat, hal tersebut langsung dilaporkan ketua RT setempat untuk dibawakan ke Musyawarah Kelurahan (Muskel).
“Sekarang inikan kita masih mengikuti Muskel-Muskel, ini kami baru Muskel di Kelurahan Baru. Kalau ada laporan warga yang bilang demikian, harusnya itu dibawakan RT-nya ke Muskel, tidak boleh hanya informasi laporan begitu saja,” paparnya.
Selanjutnya, mengenai adanya pernyataan relawan yang menyinggung uang bensin dan uang rokok, langsung diklarifikasi oleh relawan bermarga Sitompul yang juga ditemui di kantor Kelurahan Kahean. Menurutnya hal itu wajar, karena relawan itu tidak ada honornya.
“Jujur saja, kalo ada masyarakat yang memberikannya untuk menguruskan berkas-berkasnya ke kantor dinas sosial, kan gak mungkin saya tolak. Yang penting saya tidak mengharuskan, karena tak dikasih pun, kukerjakan juga berkas-berkasnya,” tandas Sitompul yang mengaku mundur dari relawan pasca kejadian. (*)
Discussion about this post