SBNpro – Siantar
Imformasi sesat semakin banyak beredar di media sosial (medsos). Bahkan disejumlah media blogger, cukup berkembang informasi menyesatkan. Begitu juga dimedia konvensional lainnya.
Kemudian, selain informasi sesat, juga tidak sedikit beredar informasi berbentuk propaganda dan informasi bersifat agitasi kebencian. Sehingga diperlukan langkah antisipasi untuk hal itu.
Demikian dikatakan pemerhati komunikasi dan informasi, Hendrik Sihombing MSi, yang juga Ketua Komunitas Peduli Aparatur Sipil Negara (Kompasn) dan Wakil Ketua Umum Punguan Marga Sihombing se Kota Siantar, Rabu (14/02/18).
Salah satu langkah untuk mengantisipasi informasi bersifat menyesatkan, propaganda dan mengagitasi, lanjutnya, caranya, dengan membentuk Lembaga Penyiaran Publik (LPP).
Untuk itu, Hendrik mendesak Pemko Siantar melalui Walikota Siantar, Hefriansyah, agar segera membentuk LPP lokal di Kota Siantar. Supaya masyarakat tidak terpengaruh informasi sesat, propaganda, maupun informasi bersifat agitasi kebencian.
Diceritakan Henrik, saat ini masyarakat sering menerima SMS yang berisi hal hal tang menggiurkan. Seperti mendapat hadiah, lowongan kerja dan lainnya. Padahal, yang disampaikan lewat SMS itu merupakan penipuan. Sehingga perlu diantisipasi.
Begitu juga dimasa seperti tahun “politik” di tahun ini dan tahun depan. Bila tidak segera diantisipasi, maka informasi “hoaks”, menyesatkan, propaganda dan agitasi, akan merusak pesta demokrasi yang akan berlangsung tahun ini dan tahun depan.
Dijelaskan Sihombing, pembentukan LPP merupakan amanah undang – undang tentang penyiaran. Sehingga, sudah seharusnya Pemko Siantar membentuk LPP di Kota Siantar.
Penulis : Rendi
Editor : Purba
Discussion about this post