SBNpro – Siantar.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kota Pematangsiantar, Selasa (26/03/18) menjatuhkan vonis penjara selama 2,5 kalender atau 2 tahun 6 bulan terhadap Muhammad Rafiq (31).
Putusan tersebut tak sedikitpun berubah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Dalam amar putusanya,terdakwa yang kesehariannya sebagai mekanik (bengkel) terbukti secarah sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan melanggar pasal 363 ayat (1) ke-5 KUHPidana.
“Manjatuhkan pidana terhadap terdakwa Muhammad Rafiq dengan pidana penjara selama 2 tahun 6 bulan dikurangkan terdakwa selama berada dalam tahanan,” ujar hakim ketua Fitra Dewi serta dua hakim anggota Nuzuli dan Simon.
Menurut hakim, perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat dan merugikan korban. Sedangkan hal meringankan terdakwa bersikap sopan, mengakui terus terang perbuatannya dan belum pernah dihukum.
Usai pembacaan putusan, terdakwa hanya tetunduk dan tampak ‘layu’ saat menerima putusan itu, begitu juga dengan Jaksa Heri Santoso. Di persidangan sebelumnya, JPU Heri Santoso juga menuntut terdakwa selama 2 tahun dan 6 bulan penjara.
Sekadar mengingatkan, pada Kamis (16/11/2017) lalu, saksi korban Martin Halim dari Pasar Horas hendak pulang ke rumahnya di Jalan Pekanbaru Kota Siantar dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna merah nomor polisi BK-6461-TAF.
Setelah sampai di depan rumah, saksi memarkirkan sepeda motor tersebut di halaman rumahnya, dan kemudian masuk kedalam rumah untuk makan siang.
Saat saksi berada di dalam rumah, terdakwa Muhammad Rafiq yang sebelumnya telah mempersiapkan sebuah kunci yang terbuat dari obeng, mendekati sepeda motor saksi korban dan terdakwa duduk di atas sepeda motor sambil melihat-lihat sekeliling.
Setelah merasa aman, terdakwa memasukkan obeng yang dibawanya ke lubang kunci kontak dan setelah obeng masuk ke lubang kunci kontak, lalu memutarnya sehingga posisi kunci kontak dalam keadaaan on lalu terdakwa menstater sepeda motor itu dan membawanya pergi.
Tak berapa lama berselang, setelah saksi korban selesai makan siang dan hendak kembali ke pasar horas dan saat di depan rumah saksi tidak melihat sepeda motor saksi ditempat parkir lalu saksi mencari disekitar rumah saksi tetapi tidak menemukan sepeda motornya.
Kemudian, saksi melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Akibat perbuatan terdakwa tersebut saksi korban Martin Halim mengalami kerugian sebesar Rp.5.500 juta. (*)
Penulis : Rendi Aditia
Discussion about this post