SBNpro – Siantar.
Kondisi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di Kota Siantar sangat memprihatinkan. Untuk mendapatkan ilmu di musim penghujan seperti yang terjadi beberapa hari belakangan, memaksa murid-murid di sekolah itu terlebih dahulu harus ‘bertarung’ dengan lumpur.
Bukan hanya murid-muridnya saja, para guru pengajar yang akan ‘menurunkan’ ilmunya kepada para muridnya juga harus terlebih dahulu ‘bertarung’ dengan lumpur untuk bisa masuk ke sekolah yang terletak di Jalan Rondahaim Kecamatan Siantar Martoba tersebut.
Untuk itu, pada Rabu (18/04/18), Kepala Sekolah (Kepsek) SLBN Kota Siantar, Rospita Saragih amat sangat berharap bantuan dari pemerintah daerah untuk pengaspalan akses jalan masuk ke sekolah yang didirikan dari dana bantuan provinsi dan pemerintah pusat itu.
“Karena kalau hujan jalan masuk mau ke sekolah itu tergenang air dan berlumpur karena jalan nya masi tanah dan perlu pengaspalan, karena kalau uda becek kreta (sepeda motor) pun ga bisa lewat, apa lagi kami,” ujar Rospita juga berharap dibantu alat transportasi roda 4.
Pihaknya, kata Rospita, membutuhkan alat transportasi roda 4 itu karena anak yang penyandang disabilitas yang bersekolah di SLBN, tidak memiliki sarana angkutan khusus sehingga angkutan untuk antar jemput siswa ini dilakukan oleh orang tua masing-masing.
Sekolah khusus penyandang disabilitas yang ada di wilayah Kota Siantar itu, kata Rospita, saat ini terus berkembang dan telah memiliki 110 siswa terdiri dari SDLB. Sedangkan untuk siswa SMPLB dan SMALB belum ada muridnya.
Kalangan murid penyandang disabilitas, kata Rospita, selain berasal dari Siantar juga berasal dari kabupaten Simalungun, yakni Tanah jawa, Sidamanik dan Embong. Jenis kecacatan yang disandang paea murid antara lain tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, tuna grahita dan autis. (*)
Penulis : Andi syah.
Discussion about this post