SBNpro – Siantar
Massa Gerakan Kebangkitan Simalungun Bersatu (GKSB) marah. Marah pasca merasa etnis Simalungun dilecehkan. Kemarahan itupun ditunjukkan di DPRD Kota Siantar, Kamis (19/04/18).
Kemarahan itu terlihat nyata, ketika belasan perwakilan GKSB diterima dua anggota DPRD Siantar, Frans Bungaran Sitanggang dan Hotmaulina Malau di ruangan Komisi I DPRD Siantar.
Saat itu, dua anggota dewan mengundang pihak Pemko Siantar. Terhadap undangan itu, secara tegas ditolak perwakilan GKSB. Dalam hal ini disampaikan Ketua Umum DPP KNPSI, Janwiserdo Saragih.
“Kami menolak keras kehadiran Pemko (Siantar) disini. Karena kami hanya mau menyampaikan aspirasi kami kepada DPRD,” ucap Janwiserdo.
Hal itupun disepakati oleh anggota dewan. Hanya saja, karena undangan sudah disampaikan, Sekda (Sekretaris Daerah) Kota Siantar, Budi Utari pun tiba diruangan Komisi I DPRD Siantar.
Tampak Budi Utari, sempat duduk disebelah Hotmaulina Malau, disaat tuntutan GKSB hendak dibacakan Janwiserdo Saragih. Namun secara tiba tiba, Rado Damanik muncul dari kerumunan massa GKSB.
Dengan lantang, Rado Damanik mengusir Sekda Siantar, Budi Utari dari ruangan Komisi I DPRD Siantar. Karena, GKSB tidak membutuhkan kehadiran Sekda disana.
Terhadap penolakan itu, dengan wajah tertunduk, Budi Utaripun pergi meninggalkan ruangan Komisi I DPRD Siantar. Lalu tuntutan GKSB disampaikan.
Editor : Purba
Discussion about this post