SBNpro – Siantar
Hingga saat ini, dana sertifikasi guru agama Nasrani di Kota Siantar tak kunjung dicairkan. Diduga hal itu terjadi akibat belum turunnya petunjuk teknis (juknis) dari Bina Masyarakat Kristen Provinsi Sumatera Utara.
“Kata Bimas Kristen Departemen Agama (Depag) Siantar, pencairan itu terhambat akibat belum turun dari Bimas Kristen di Provinsi,” ujar Dewan Penasehat, Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen (MGMP) Kota Siantar, Timbul Panjaitan, Senin (23/04/18).
Untuk pencairan dana itu, kata Timbul, lazimnya di pekan pertama setiap bulannya para guru melakukan pemberkasan untuk pencairan dana sertifikasi. Selanjutnya, setelah dilakukan pemberkasan maka pekan berikutnya akan dilakukan pencairan melalui rekening masing-masing.
“Besaran pencairan relatif dan tergantung gaji pokok setiap guru. Kalau gaji saya besarnya Rp 4.616.600 per bulan, jadi hak saya yang masih tertahan sekitar Rp 16 Jutaan,” jelasnya.
Masih keterangan Timbul, Kepala Bimas Kristen Kota Pematangsiantar Arnot Napitupulu, saat dikonfirmasi para guru mengatakan bahwa besaran dana tunjuangan sertifikasi guru Pendidikan Agama Kristen yang akan dicairkan lebih kurang Rp 1 Milliar.
Walau dananya suda ada, namun pihak Depag Siantar belum dapat memberi dana tersebut dengan alasan belum adannya petunjuk teknis.
Akibat keterlambatan tersebut, kata Timbul, dia beserta ratusan guru agama Nasrani yang tergabung dalam MGMP Siantar berencana akan menanyakan hal itu secara langsung ke Bimas Kristen di Provinsi.
“Gimana kami gak keberatan, sudah 4 bulan pencairannya tak dilakukan. Akibat keterlambatan pencairan ini, sedikitnya 120 orang guru Agama Kristen di Kota Siantar terusik stabilitas ekonominya,” kata Timbul.
Penulis :Rendi Aditia
Editor :Sitanggang
Discussion about this post