SBNpro – Siantar
Puluhan pedagang kaki lima (PK5) mengatasnamakan Perhimpunan Pedagang Kaki Lima dan Permainan Anak Siantar (PAS) unjukrasa dengan ‘menggeruduk’ kantor DPRD Kota Siantar. Mereka datang untuk menuntut keadilan.
Di depan gedung DPRD, Irpan Saputra selaku orator aksi mengungkapkan agar mereka diberikan hak untuk berjualan di seputaran lapangan Adam Malik kota itu, yang saat ini tengah berlangsung perayaan HUT Kota Siantar Ke 147.
“Siantar kota toleran, bukan kota komersil. Kami melawan karena ketidakadilan,” teriak Irpan Saputra lewat pengeras suara, Toa, Selasa (24/04/18).
Kedatangan massa itu bersamaan disaat dewan kota sedang rapat Paripurna Istimewa, terkait memperingati hari jadi Kota Siantar ke 147. Paripurna berlangsung di ruang Harungguan Bolon, sekira pukul 11.30 WIB.
Pengunjuk rasa menuding, ada indikasi pungutan liar (Pungli) berkedok HUT Kota Siantar, diwarnai berdirinya sejumlah stand di seputaran lapangan Adam Malik dan Lapangan Merdeka.
Menurut pengunjuk rasa, tempat yang digunakan untuk stand stand itu biasanya digunakan mereka sebagai lapak berjualan.
Perayaan HUT Kota Siantar berlangsung selama satu minggu, dan selama itu pulalah kata merka para pedagang yang selama ini berjualan di lokasi akan tersingkir.
Alasan inilah yang membuat mereka menuding Pemerintah Kota Siantar lebih mencari keuntungan dengan ‘membiniskan’ lapak yang selama ini mereka tempat kepada pihak lain.
Irpan Saputra, dalam orasinya meminta agar Walikota Siantar, Hefriansyah datang menemui para pedagang. Beberapa kali Irpan terdengar melontarkan tudingan-tudingan bernada ‘tak sedap’ kepada orang nomor satu di Kota Siantar itu.
“Kami butuh makan, bukan untuk dikomersilkan bukan untuk di gusur. Kau (Hefriansyah, -red) jual harga stand 3 juta. Kau jual stand harga 8 juta. Kau Walikota atau pedagang, keluar kau Hefriansyah, kami sudah lapar,” teriaknya.
Selain berorasi secara bergantian, pengunjuk rasapun menyanyikan lagu Indonesia Raya. Meskipun begitu, tidak satu pun pejabat pemerintahan atau anggota DPRD yang datang menemui pengunjukrasa.
Beberapa menit setelah itu, puluhan pedagang itu pun bergerak menuju ke Balai Kota Siantar. Sampai di sana, para pengunjukrasa kembali melakukan orasi seraya berupaya memblokir jalan.
Tidak puas dengan itu, mereka pun kembali mendatangi kantor DPRD Kota Siantar. Tetap saja tak seorang pun wakil rakyat yang ditemui di sana karena ikut serta memperingati HUT Kota Siantar yang diselenggarakan di Pamatang.
Terakhir, massa PAS pun membacakan pernyataan sikap di hadapan awak media yang mewancarai mereka.(*)
Penulis : Andi Syah/Hamzah
Editor : Herman Maris
Discussion about this post