SBNpro – Siantar
Dampak pengerukan tanah oleh Bersama Kavling, ancaman longsor di Jalan Siak (ujung), Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar, Sumatera Utara semakin mengerikan. Sekira 13 rumah warga terancam ambruk.
Dari 13 rumah yang terancam, 1 rumah bagian terasnya telah ambruk, karena terseret longsor. Serta 4 rumah diantaranya, resiko terseret longsor cukup tinggi. Karena jarak lahan yang tersisa ke areal longsor, sangat sempit.
Meski kondisinya sudah cukup mengerikan, namun pengerjaan tembok penahan (bronjong) oleh pihak Kavling Bersama, masih juga lamban. Parahnya lagi, hari ini, Senin (07/11/2022), pantauan SBNpro.com, pengerjaan bronjong terhenti.
Kondisi itu membuat Prayetno alias Peno, kesal. Dan rasa was-was tetap menghantuinya. Peno merupakan korban longsor Jalan Siak. Bagian teras rumahnya ambruk. Saat ini, rumahnya beresiko tinggi terseret longsor.
Seperti tadi malam, atau Minggu malam (06/11/2022), saat hujan deras, Peno dan keluarga tak bisa tidur. Bahkan, di saat hujan deras, ia harus bekerja membuat parit di lokasi longsor, agar ancaman berkurang.
“Gimana mau tidur? Takutlah, tadi malam hujan deras. Malah tadi malam buat parit itu sendiri,” ucap Peno. Untuk itu, pintanya, saat ini warga membutuhkan terpal tenda untuk menutupi tebing (jurang) yang longsor. Supaya, ketika hujan, tanah tidak terlalu tergerus.
Prayetno mengatakan, hari ini pekerjaan terhenti, karena pihak pengembang kekurangan dana. “Gaji orang itu (para pekerja pembangunan bronjong), gak turun (belum dibayar),” ujar Peno.
Disisi lain, Prayetno juga menyampaikan, kalau ia bersama warga lainnya telah menerima bantuan dari Pemko Siantar, pada Sabtu (05/11/2022) yang lalu. “Alhamdulillah,” Preyetno mengucap syukur atas bantuan Pemko Siantar tersebut.
Camat Siantar Utara, Irwansyah Saragih mengatakan, hari Sabtu kemarin, ia menyerahkan bantuan Pemko Siantar kepada korban longsor Jalan Siak (ujung). Bantuan berupa beras 10 Kg, telur satu papan, dan ifumi satu kotak.
Sedangkan jumlah korban yang menerima bantuan, ada 7 KK. Diantaranya, keluarga Prayetno, Seli Gusniati, Gunawansyah, Abdul Manan, Bana, Rusli dan Sudar.
“Bantuan diberikan kepada korban dan kepada warga yang rumahnya beresiko tinggi terancam longsor. Ada 7 KK itu,” ucap Irwansyah Saragih.
Sementara, terkait terpal tenda yang dibutuhkan warga Jalan Siak untuk menutup tebing, Camat Siantar Utara ini menyebut, pihaknya akan memberikan bantuan terpal tenda. “Dari kamilah (terpal tenda) itu,” tutur Irwansyah.
Disinggung tentang ancaman longsor susulan di Jalan Siak (ujung), Irwansyah mengakui kondisinya cukup mengerikan. “Aku aja nengoknya, waduh ngeri kali lah ini,” ungkapnya.
Senada dengan Peno, Camat Siantar Utara ini, juga mengatakan, kalau Lurah Martoba juga tidak bisa menghubungi pengembang Bersama Kavling, Arman Pasaribu.
Saat itu, Lurah Martoba Ade Kurniawan, sebut Irwansyah, hendak menyampaikan keluhan pekerja pembangunan bronjong. “Pengembang susah dicari. Gak bisa dihubungi. Tukang (pekerja) jumpai lurah, gaji mereka belum dibayar,” sebutnya. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post