SBNpro – Siantar
Kemarin, Sabtu (22/02/2020), Panitia Angket DPRD Kota Siantar lakukan penyelidikan, dengan meminta keterangan dari Walikota Siantar, Hefriansyah di Ruangan Rapat Gabungan Komisi DPRD Kota Siantar. Banyak hal yang terjadi sepanjang penyelidikan melalui rapat Panitia Angket tersebut digelar.
Selain larangan senyum dan perintah terhadap pejabat untuk pergi dari tempat duduknya, juga sejumlah hal lain yang membuat anggota Panitia Angket merasa terusik. Satu diantaranya, aplaus (tepuk tangan) dari pengunjung rapat.
Pantauan SBNpro.com, ada beberapa kali pengunjung rapat memberikan aplaus kepada Walikota Siantar. Namun aplaus itu membuat anggota Panitia Angket merasa terusik (terganggu). Ketua maupun anggota Panitia Angket-pun mengingatkan pengunjung untuk tidak bertepuk tangan, karena bisa mengganggu jalannya proses rapat kemarin.
Bahkan bukan hanya sebatas peringatan yang disampaikan Panitia Angket DPRD Kota Siantar kepada pengunjung yang bertepuk tangan. Ancaman mengeluarkan dari ruangan rapat juga disampaikan.
Namun peringatan dan ancaman dikeluarkan dari ruangan rapat tak membuat sejumlah pengunjung gentar. Hingga aplaus (tepuk tangan) kembali terjadi. Hal itu membuat anggota Panitia Angket kesal.
Sejumlah anggota Panitia Angket-pun menyuruh oknum yang bertepuk tangan untuk keluar dari ruangan rapat. Kemudian, oleh pengunjung lainnya, disebutkan, kalau yang memberikan aplaus telah keluar dari ruangan rapat.
Sementara itu, pada rapat Panitia Angket kemarin, sejumlah point yang sedang diselidiki, dipertanyakan oleh anggota Panitia Angket yang “notabene” juga merupakan anggota DPRD Kota Siantar. Rapatpun berlangsung alot. Dan rapat kemarin selesai digelar sekira jam 18.10 WIB.
Editor: Purba
Discussion about this post