SBNpro – Samosir.
Gerah terhadap pekerjaan Jalan Nasional yang dinilai mengakibatkan keresahan di daerahnya, perwakilan masyarakat Kecamatan Onan Ronggu dan Nainggolan Kabupaten Samosir gelar pertemuan dengan DPRD.
Pertemuan warga yang diterima Ketua Komisi III DPRD Samosir Sachrokel Tamba bersama anggota komisi lainnya Viktor Simbolon dan Jonni Sagala sempat memanas, karena pihak PT Guna Karya Nusantara (GKN) tidak hadir.
Donald Lumbanraja dari Nainggolan di hadapan DPRD dan Asisten Tata Praja dari Pemkab Samosir menegaskan, masyarakat sudah banyak yang jadi korban kecelakaan, akibat pekerjaan PT GKN yang mereka sebut tidak profesional.
“Jangan karena progres pekerjaan GKN yang tidak bagus, ada korban nyawa,” ujar Donald.
Dia menambahkan sudah delapan bulan di base tapi sampai sekarang tidak dihotmix dan dibiarkan berdebu.
“Terutama di Desa Pakpahan dan Sitinjak,” tegas Donald.
Warga lainnya dari Onan Runggu Rependi Rumapea menbahkan, pekerjaan hotmix dikerjakan tidak beraturan, gorong-gorong dibiarkan, sehingga terjadi penyempitan jalan.
“Pekerjaan GKN ini, mengakibatkan polusi yang luar biasa, debu di mana mana, tak pernah disiram,” ujarnya kesal.
Pihak PPK Balai Besar Jalan Dan Jembatan PU Pera yang diwakili Parlagutan Siregar sebagai Asisten PPK, tidak mampu menjawab masyarakat, sehingga suasana semakin ricuh. Akhirnya Rapat Dengar Pendapat bubar, tanpa kesimpulan.
Ketua Komisi III Sacheokel Tamba ketika dikonfirmasi SBNpro, apakah mengundang PT GKN, telah menyampaikan undangan agar datang bersama PPK Balai Besar Jalan dan Jembatan.
“Karena tidak berkesimpulan rapat dengar pendapat akan dijadwal ulang, agar proyek nasional itu dapat berjalan optimal,” pungkas Sachrokel. (*)
Penulis : Robin Nainggolan
Discussion about this post