SBNpro – Siantar
Orangtua siswa sampaikan rasa kagum terhadap F1 Course Learning Centre yang sering disebut F1 Course. Itu tidak terlepas dari keberhasilan F1 Course membangun kemampuan akademi dan karakter anak (siswa).
Membangun interaksi yang humanis terhadap siswa, menjadi suatu keharusan bagi seluruh guru (miss), pembina maupun pemilik F1 Course. Rasa takut dan minder anak pun berhasil dikikis para pendidik di sana. Hingga kemudian, anak merasa betah dan senang saat belajar.
Belum lama ini, Anty, salah satu orang tua siswa di F1 Course, mengatakan, guru F1 Course memiliki materi pembelajaran yang variatif dan menyenangkan. Apalagi materinya disesuaikan dengan usia anak. Serta disesuaikan pula dengan permintaan orangtua.
“Selama belajar di F1 Course, cukup banyak perubahan. Yang tadinya nangis kalau ditinggal, sekarang jadi lebih berani. Yang tadinya malu-malu untuk berinteraksi, sekarang lebih jadi percaya diri,” ucap Anty, orangtua dari Chloe Nathania, warga Jalan Sakti Luhur, Komplek Taman Impian Indah, Medan Helvetia.
Sementara, dari sisi pelayanan, Anty juga merasakan hal yang baik. Itu karena, setiap anak didampingi seorang guru (miss).
“Komunikasi antara saya selaku orang tua dengan F1 Course cukup nyaman. Saya bisa leluasa memantau perkembangan Chloe. Baik dalam pembelajaran, maupun interaksinya dengan teman-teman dan missnya,” tutur Anty.
Malah, bila ada hambatan, sebut Anty, orangtua dapat langsung bertanya ke pihak F1 Course. “Ketika ada hambatan, saya bisa langsung bertanya. Dan dijawab dengan respon yang baik,” ungkapnya.
Kata Anty, selain mendapat pelajaran umum, F1 Course tidak lupa membangun kemampuan spiritual anak, lewat belajar mengaji. Lalu, ada juga kegiatan renang, serta sejumlah kegiatan luar ruangan (outdoor) lainnya.
“Pesan saya untuk F1 Course, semoga tetap memberikan pelayanan yang terbaik, dan pembelajaran yang menyenangkan untuk anak-anak,” pinta Anty, ibu dari Chloe.
Pengakuan yang hampir sama, juga disampaikan Galuh Gita, orangtua dari Mysha Almahyra, warga Jalan Yos Sudarso, Medan Barat.
“Sebelum bergabung di F1 Course, Mysha adalah anak yang belum bisa berinteraksi baik dengan temannya. Karena dia tumbuh kembang di masa pandemi Covid. Kemudian setelah bergabung selama 4 bulan ini, banyak sekali perkembangan yang saya rasakan pada Mysha,” sebutnya.
Perubahan yang paling dirasakan Galuh, ketika anaknya (Mysha) diajak ke F1 Course, Mysha pun tampak bersemangat. Itu karena, guru di F1 Course selalu mengajarkan anak-anak untuk berteman.
“Miss juga selalu mengajarkan Mysha untuk berteman, berbagi dan menjadi anak yang sabar. Disana juga sangat menyenangkan, karena bisa bermain dan belajar dengan cara yang mengasyikan,” ujar Galuh Gita yang merasa bersyukur atas kehadiran F1 Course.
“Guru-gurunya sangat luar biasa. Mereka selalu upgrade ilmu dan kemampuan. Apalagi dari awal Mysha disambut dengan sangat hangat oleh gurunya. Ditambah lagi, tempatnya yang sangat nyaman, membuat anak-anak semangat saat bermain dan belajar,” papar Galuh.
Katanya, pada momen tertentu, F1 Course juga mengadakan field trip. Baik di dalam ruangan, maupun di luar ruangan. Seperti kunjungan ke Pizza Hut dan Burger King.
Di sana, Anak-anak diajak memasuki ruangan stock barang, memperhatikan kulkas “raksasa”, dan selanjutnya, belajar membuat burger dan pizza. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post