SBNPro.com – Persaingan untuk mendapatkan dukungan dan suara dari masyarakat pemilih dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) pada Pemilihan Umum 2019 mendatang, sangat rawan disalahgunakan oleh “pemain” praktik politik kotor. Dikhawatirkan, pesta demokrasi lima tahunan sekali tersebut pun terancam dinodai oleh sejumlah oknum untuk mendapatkan suara dengan cara instan, seperti mengandalkan uang.
Menyikapi hal itu, masing-masing Calon Anggota Legislatif yang ikut bersaing pun tentunya punya cara kreatif tersendiri. Kendati harus bersaing dengan sejumlah kontestan yang didukung finansial yang kuat, berpolitik secara jujur dan mengandalkan program nyatanya masih menjadi pilihan yang dapat memikat hati masyarakat dan tak melulu mengandalkan Rupiah.
Adapun politik tanpa iming-iming uang tersebut, nyatanya telah dibuktikan salah seorang Calon Legislatif Provinsi Sumatera Utara Dapil 10 (Pematangsiantar-Simalungun) dari Partai NasDem, Romeyan Ricardo Siahaan S Sos MM yang selama ini aktif sosialisasi ke masyarakat dengan cara merekrut relawan dan komunitas, serta andalkan program kerja lewat diskusi pada masyarakat dan maupun pemuda.
Dijelaskannya, mengandalkan program dapat membuat calon legislatif dapat langsung bertemu dan mendengarkan sekaligus membahas beragam permasalahan atau isu yang dialami di tengah-tengah masyarakat, seperti permasalahan perempuan dan anak, lingkungan hidup dan Hak Asasi Manusia (HAM), anti korupsi, Wirausaha, lapangan kerja, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemuda.
Sedangkan untuk terlaksananya program tersebut, Romeyan Siahaan melakukannya dengan cara merekrut relawan dan komunitas dalam membantunya menyampaikan program-program serta visi dan misinya. Selain itu, Caleg dengan nomor Urut 6 dari Partai nomor 5 yakni NasDem itu, juga menampung permasalahan yang ada dan terjadi di tengah tengah masyarakat, sehingga dapat diselesaikan.
“Saya akan merekrut relawan dan komunitas untuk membantu menyampaikan semua program-program serta visi dan misi saya. Karena seharusnya begitu, berpolitik harus mempunyai manfaat dan pengaruh positif bagi masyarakat,” katanya, Rabu (30/1/2019).
“Memang saya akui bahwa biaya politik Calon Anggota Legislatif yang bertarung dalam memperebutkan hati masyarakat di Pemilu mendatang, itu tidak murah. Namun untuk mengandalkan uang agar dapat meraup suara, saya yakin bahwa masyarakat khususnya di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun saat ini sudah cerdas,” jelasnya.
Romeyan Siahaan, begitu ia akrab disapa, mengatakan bahwa politik uang atau money politik jelas sangat melanggar aturan. Tak hanya menodai pesta demokrasi rakyat, politik uang jelas digunakan oknum-oknum politikus untuk meraup suara dengan cara instan yang hasilnya hanya akan menyuburkan praktik
korupsi.
“Modusnya kan begini, oknum calon anggota legislatif atau melalui tim pemenangannya memberikan uang sebagai umpan kepada masyarakat agar dirinya dipilih kelak saat Pemilu digelar. Nah menurut saya tipe oknum begitu bukan orang yang percaya diri. Jika memang sportif, ayo kita andalkan program sebagai bagian memperebutkan hati masyarakat. Bukan cara instan seperti ‘pakai’ uang,” pungkas pengusaha muda asal Kota Pematangsiantar ini. (rel)
Discussion about this post