SBNpro – Siantar
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 25 dan TPS 15 Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar, Sumut, tidak menjalankan tugasnya (menghilang) dihari pemungutan suara, Rabu (17/04/2019).
Dua Ketua KPPS yang menghilang itu adalah Putra Wibawa Siregar, Ketua KPPS di TPS 25 Kelurahan Melayu dan Ketua KPPS di TPS 15 Kelurahan Melayu, Ricky Sinambela.
Diduga, Putra Wibawa Siregar menghilang dengan membawa serta dana honor dan uang makan anggota KPPS di TPS 25. Sedangkan Ricky Sinambela belum diketahui.
Panitia Pengawas Lapangan (PPL) Kelurahan Melayu, Elfa Tanjung yang menginformasikan tentang menghilangnya dua ketua KPPS di Kelurahan Melayu.
Menurut Elfa, sejak pagi kedua ketua KPPS itu sudah tidak menjalankan tugas dan fungsinya. Dalam hal ini, tidak mengambil logistik untuk di TPS-nya masing-masing. Serta, juga tidak tampak hadir dimasa pemungutan suara.
Dikatakan Elfa, untuk menjalankan tugas Ketua KPPS itu, PPS Kelurahan Melayu berkordinasi dengan pihaknya dan PPK Siantar Utara serta Panwascam Siantar Utara. Disepakati, tugas Ketua KPPS itu diambil alih KPPS dua.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Siantar, Daniel Dolok Sibarani yang ditemui di dekat TPS 25 mengatakan, pihaknya sudah mengetahui kalau Ketua KPPS di TPS 25 Kelurahan Melayu, menghilang di hari H pemungutan suara.
Hanya saja, Daniel mengaku belum tahu tentang benar tidaknya Ketua KPPS itu turut membawa lari dana untuk anggota KPPS-nya. “Belum tahu. Belum ada laporan,” ucap Daniel Dolok Sibarani.
Jikapun itu benar, anggota KPPS ia minta tidak perlu khawatir. Karena KPU akan tetap memberikan honor dan uang makan para anggota KPPS. “Honor KPPS akan tetap diberikan. Jadi jangan takut,” ujarnya.
Editor : Purba
Discussion about this post