SBNpro – Siantar
Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar (UHKBPNP) gelar kuliah umum dan diskusi publik, Selasa (26/11/2019). Diskusi publik dan kuliah umum digelar dilingkungan universitas swasta tersebut.
Diskusi publik dan kuliah umum merupakan kegiatan pra dies natalis yang telah dimulai sejak 23 Nopember 2019 hingga 5 Desember 2019 mendatang. Hadir pada gelaran kemarin, sejumlah tokoh nasional, pejabat negara dan pemerhati.
Pada acara diskusi publik, anggota DPR-RI, Putra Nababan mengangkat tema “SDM unggul di Indonesia maju. Dalam paparannya, Putra menyederhanakan hal itu dalam konsep “Talenta Indonesia”.
Generasi muda yang produktif, khususnya mahasiswa UHKBPNP, sebut Putra Nababan, harus memiliki talenta, agar dapat bersaing di dunia kerja.
Adapun talenta (keterampilan) yang dibutuhkan tersebut berupa kemampuan berpikir cepat, dalam mempertimbangkan dan mempersiapkan beberapa skenario, inovasi yang berhubungan dengan kompleksitas dan ambiguitas.
Kemudian, keterampilan interpersonal dan komunikasi. Untuk itu, Putra Nababan menekankan perlunya kreativitas dan curah pendapat, serta membangun hubungan dengan pelanggan. Selanjutnya, berkemampuan mengelola karyawan yang beragam dan memahami pasar internasional. Selain itu, politisi PDIP ini juga mengingatkan generasi muda untuk mengenali dan menyadari dirinya sendiri. “Pahami potensi Anda. Pengembangan diri itu penting. Rencanakan masa depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Putra Nababan menyinggung pemberdayaan bakat dimasa reformasi digital dan kolaborasi segitiga saat ini. “Adik-adik bisa mencoba kuis profil. Pencocokan pekerjaan, wawancara online dan CV (curriculum vitae) yang dihasilkan secara otomatis,” pungkasnya.
Pada sesi tanya jawab, beberapa peserta menyinggung soal kurikulum yang tak sesuai dengan kebutuhan pasar, ras dalam integrasi dan karakter bangsa, kerja di luar negeri dan peranan media televisi dalam mencerahan masyarakat khususnya di tahun politik.
Teehadap pertanyaan itu, Putra Nababan menuturkan, banyak pemimpin yang handal lahir dari produk kurikulum sebelumnya. Sehingga tidak sepenuhnya benar, kalau kurikulum yang ada tidak meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Mendikbud Nadiem Makarim tengah mempersiapkan, mengkaji kurikulum yang dapat mengembangkan talenta atau softskill sesuai anjuran Presiden RI, Joko Widodo.
Katanyq, kurikulum tersebut nantinya, harus disesuaikan dengan kondisi dan zaman saat ini yang dipengaruhi oleh revolusi 4.0 dengan menggunakan konsep “student participation”, atau melibatkan peserta didik dalam seluruh proses pembelajaran, sehingga dapat memberi ruang bagi peserta didik dalam mengembangkan skill yang dimilikinya.
Dijelaskannya, Indonesia secara historis dibangun berdasarkan kesepakatan oleh para pendiri bangsa. Maka masalah yang berkaitan dengan perbedaan RAS tidak akan terjadi apabila kaum milenial mengerti tentang apa itu Indonesia. “Apabila itu sudah dipahami, maka SDM yang unggul akan muncul,” imbuhnya.
Sementara, penilaian tentang lebih menjanjikan bekerja di luar negeri, Putra menyarankan generasi muda, berpikir pragmatis. Lalu, apa yang ditampilkan di media, hal itu merupakan bagian pembelajaran bagi semua orang. Mahasiswa, lanjutnya, harus bisa menghargai perbedaan pandangan maupun pendapat secara dewasa. “Mahasiswa harus bisa berpikir kritis dan mengkaji setiap informasi yang terjadi dan jangan anti dengan orang yang berbeda pandangan dengan kita,” tukasnya.
Diskusi publik kemarin, dibuka oleh Rektor UHKBPNP Prof Dr Sanggam Siahaan MHum, Ketua Panitia, Ronal Hasibuan, moderator Binsar Gultom dan notulen, Yoel Purba. (rel)
Editor: Purba
Discussion about this post