SBNpro – Batam.
“Kami Seperti Hidup di Neraka,” ujar Ida. Wanita ini melaporkan suaminya sendiri ke Polresta Barelang karena sudah tak tahan hidup dalam tekanan dan ancaman.
Kini polisi sudah menangkap FP dan menjadikannya sebagai tersangka. Kehidupan sebagai pemulung dijalani Ida bersama FP selama ini. Mereka biasa mencari besi-besi tua untuk dijual ke pengepul barang bekas.
FP bukanlah suami pertama Ida, ia menikahi FP saat sudah memiliki anak dari suami sebelumnya.
Berharap jika pernikahan dengan FP akan berjalan bahagia, namun yang terjadi malah sebaliknya. Neraka yang ia rasakan. FP ternyata kerap main tangan kepada dia dan anaknya.
“Ke saya suka ringan tangan, mukul. Sampai biru, sampai berdarah dipukulnya. Hidup kami seperti neraka dibuatnya,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (18/4/2018) siang di Mapolresta Barelang usai ekspos perkara.
Dengan tatapan sedih Ida bercerita, tidak hanya sampai di situ kelakuan kasar suaminya itu. Ia bahkan pernah melihat FP mengintip anaknya sedang mandi.
“Ditegur, dia ngamuk. Malahan mau ngusir saya,” kata dia.
Kesabaran Ida meledak setelah LP pulang dari pekerjaannya sebagai pencari besi bekas, ia dimarahi oleh tersangka, bahkan sampai diinjak. “Saya nggak terima, makanya saya lapor polisi,” ujarnya.
Namun yang lebih parahnya, sang buah hati menjadi mangsa suami keduanya ini. LP yang kini menginjak usia 14 tahun ternyata sudah menjadi lampiasan syahwat FP sejak empat tahun terakhir tanpa diketahui Ida sebelumnya.
Artinya gadis itu menjadi korban pencabulan FP sejak berusia 9 atau 10 tahun saat itu. LP sendiri mengakui selama ini diancam akan dibunuh jika memberitahu kejadian tersebut. (*)
Artikel ini telah terbit di batamnews.co.id dengan judul ‘Kami Seperti Hidup di Neraka..’
Discussion about this post