SBNpro – Siantar.
Jenazah seorang bocah berusia 3 tahun, bernama Aulia, tiba di ruang instalasi jenazah RSUD Djasamen Saragih Kota Siantar. Senin (21/05/18).
Informasi dihimpun, bocah warga Desa Asahan Mati Kabupaten Asahan Sumatera Utara itu diduga tewas dianiaya oleh ibu kandungnya, Datna boru Manurung (25).
Jenazah korban dibawa ke ruang instalasi jenazah oleh 2 anggota Polsek jajaran Polres Asahan dan kakek korban, Abdul Rahman (65), menggunakan mobil ambulans.
Menurut kakek korban, ia mengetahui cucunya tewas pada Minggu (20/05/18) malam, setelah mendapat telepon dari tetangga korban yang masih punya ikatan saudara, menyebut cucunya sakit dan tidak bergerak.
Mendapat kabar demikian, Abdul Rahman langsung mendatangi dan melihat cucunya. Namun, sesampainya di rumah cucunya itu, ia melihat ternyata Aulia telah meninggal dunia.
“Ini bukan sakit lagi, ini uda meninggal,” ujar Abdul Rahman menirukan ucapannya kepada tetangga korban yang menghubunginya via telepon, dan kepada Datna ibu kandung korban yang diduga pelaku.
Awal kecurigaannya kepada ibu korban, itu karena Abdul Rahman pernah melihat, dan sering mendengar cerita dari tetangga Datna, bahwa Aulia sering mendapatkan perlakuan tidak wajar dari ibu kandungnya.
Dan karena sering mendapat perlakuan todak wajar dari ibu kandungnya, kata Abdul Rahman, korban pernah tinggal bersamanya.
“Korban sempat sebulan tinggal sama saya, tetapi di ambil oleh ibu kandung nya,” ucap Abdul Rahman.
Bukan itu saja, Abdul Rahman juga menyebutkan bahwasanya tubuh cucunya yang telah meninggal mengalami lebam-lebam di sekujur tubuhnya.
Cucunya, kata Abdul Rahman, adalah anak ketiga Datna dari suami ketiganya. Sejak korban dilahirkan, bapak kandung korban tidak pernah pulang.
Kepada wartawan, Abdul Rahman mengatakan, saat ini ibu korban sudah diamankan oleh pihak kepolisian, dan ibu korban juga telah mengakui perbuatannya di kantor polisi.
Dr Reindhart Hutahaean SpF, kepala ruang instalasi jenazah RSUD Djasamen Saragih Kota Siantar mengungkap penyebab kematian korban.
“Pendarahan di bagian kepala atasnya, mengakibatkan pembekuan dan memar di seluruh tubuh sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” ujarnya. (*)
Penulis : Andi syah
Discussion about this post