SBNpro – Siantar
Tampil sederhana dengan mengenakan kemeja putih berlengan pendek, bakal calon Wali Kota Siantar Mangatas Marulitua Silalahi SE kunjungi Pasar Horas, Rabu 18 September 2024.
Karena ingin melihat secara langsung kondisi terkini Pasar Horas, bersama istri tercinta Dian Anggreini, relawan dan Pengurus Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B) Kota Siantar, Mangatas Silalahi berjalan mengitari lorong-lorong Pasar Horas.
Sambil berjalan, Mangatas menyapa, mendengar, dan bercengkrama dengan pedagang maupun pembeli yang bertemu dengannya.
Tidak sedikit pedagang yang menyampaikan keluh kesahnya. Mulai dari kondisi fasum (fasiltas umum) yang tidak lagi memadai. Seperti jalan yang becek, atap bocor, dan fasilitas lainnya. Serta warna dinding pasar yang sudah kusam, membuat Pasar Horas terkesan kumuh.
“Pada prinsipnya, kami (pedagang) mau pasar ini ditata. Lihatlah jalan di lorong ini, sudah rusak. Becek lagi. Jadi kami berharap, ini diperbaiki. Biar pengunjung tidak ragu datang ke sini,” ucap pedagang buah yang menginginkan Mangatas melakukan perbaikan nantinya.
Sebelumnya, Pengurus DPD P4B Kota Siantar Ejon Siahaan mengatakan kondisi Pasar Horas cukup memprihatinkan. Untuk itu, salah satu yang diharapkan P4B, agar jalan di setiap lorong Pasar Horas, mulus. Serta fasum lainnya dibenahi.
Sedangkan kepada pedagang, Ejon Siahaan menegaskan kembali, agar memberi kesempatan kepada Mangatas Silalahi dan Ade Sandrawati Purba untuk memimpin Kota Siantar lima tahun ke depan melalui Pilkada Siantar tahun 2024 ini.
“Agar Siantar makin maju dan rakyat sejahtera. Serta pasar ditata dengan baik untuk kenyamanan pedagang dan pengunjung menjadi prioritas, maka kita harus beri kesempatan kepada Mangatas Silalahi untuk memimpin kota ini,” tandas Ejon.
Terhadap keluhan pedagang dan P4B, Mangatas menegaskan pula, bahwa ia bersama Ade Sandrawati Purba akan melakukan perbaikan maupun penataan terhadap Pasar Horas.
Untuk melakukan perbaikan maupun penataan, sebut Mangatas, ia nantinya bila terpilih, akan meminta saran, harapan dan masukan dari pedagang. “Untuk itu, doakan kami. Dukung kami untuk melakukan perbaikan pasar ini. Karena pasar ini memang harus dilakukan perbaikan dan penataan,” tutur Mangatas.
Terhadap respon Mangatas yang tampil sederhana, berulangkali pedagang dan pembeli memberikan aplaus (tepuk tangan). Bahkan, peluk hangat dari sejumlah pedagang, juga diterima Mangatas saat itu.
Kemudian, teriakan dengan menyebut namanya, kerap terdengar dari pedagang dari lantai atas, maupun dari seberang lokasi yang ia sedang kunjungi.
Para pedagang tampak meyakini Mangatas untuk melakukan perbaikan. “Pak Mangatas ini, pintar ini. Kalau dia, pasti bisalah memperbaiki. Orangnya juga komit. Sudah lama aku tahu dia. Kan sudah lama dia jadi anggota dewan,” ujar seorang pedagang pakaian yang ada di lantai 2.
Lebih seru lagi, seorang perempuan yang sedang berjualan hasil bumi, meneriakkan pemberantasan korupsi. “Pokoknya korupsi harus dihabisi,” tandas wanita itu.
Lalu Mangatas pun menghampirinya, dan meyakinkan wanita tersebut tentang pemberantasan korupsi bila dipercaya oleh masyarakat.
Selanjutnya, wanita itu tampak tersenyum puas. Kemudian, dengan semangat menyalami Mangatas Silalahi, sambil berteriak, “Hidup Mangatas”, sembari mengangkat tangan kirinya yang terkepal. (*)
Discussion about this post