SBNpro – Medan
Saat berkunjung ke Jalan Pintu Air 4, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus terkejut begitu mengetahui ternyata masih banyak anak menderita gizi buruk dan warga miskin.
Awalnya, Paslon Cagubsu yang diusung PDI Perjuangan dan PPP itu mengunjungi anak gizi buruk yang bernama Kesya. Bocah berusia 2 tahun ini sejak lahir sudah menderita gizi buruk.
Melihat kondisi ini, Djarot yang didampingi Sihar, kemudian memberikan Kartu Sumut Sehat kepada orangtua Kesya, S.Lature dan Weni. Kartu ini dapat dipergunakan oleh S Lature untuk membawa putrinya berobat.
Lalu Djarot dan Sihar beranjak dari rumah itu menuju rumah seorang janda lanjut usia yang hidup sendiri. Janda bernama Kasnih ini adalah seorang warga miskin, dan tak punya pekerjaan tetap.
“Saya senang pak Djarot memberi Kartu Sumut Sehat. Kiranya kartu ini dapat membantu saya,” ungkap wanita yang sudah sakit-sakitan itu. Kartu sumut sehat dan sumut sejahtera itu adalah sampel, dan akan diberlakukan kalau Djoss menang di Pilgubsu.
Tak sampai di situ, Paslon nomor urut 2 itu terus melangkah dan mengunjungi dua wanita kakak beradik yang sudah lanjut usia.
Dua wanita bernama Juminam dan Sarinah ini diketahui sudah lama menjanda. Keduanya juga sudah sakit-sakitan dan tak memiliki pekerjaan.
Kemudian Paslon berdarah Jawa dan Batak itu mengunjungi bocah bernama Khairsyah Fiqri (3) yang mengidap gangguan syaraf. Djarot terlihat kaget melihat kondisi putra dari Ani Tarigan ini.
“Waktu lahir normal pak. Tapi setelah tiga bulan anak saya seperti ini,” sebut Ani kepada Djarot.
Djarot kemudian memberikan Kartu Sumut Pintar dan Kartu Sumut Sejahtera kepada para janda lanjut usia yang tidak mampu dan kepada Kartu Sumut Sehat. Ia berharap kartu yang diberikan ini dapat membantu warga.
“Ternyata apa yang kami sampaikan itu sesuai dengan kondisi di lapangan. Kita temukan banyak anak-anak gizi buruk. Makanya kita luncurkan Kartu Sumut Sehat. Supaya mereka diberi asupan yang sehat,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Ia sendiri juga menyampaikan kalau para anak para janda yang tidak sanggup akan diberi bantuan.
“Tadi ada anak dan cucu dari janda yang hidup sendiri. Anak dan cucunya yang perlu dibantu untuk sekolah tapi semuanya harus ditransfer langsung karena harus bantuan itu harus tepat sasaran,” ujar dia.(ril)
Editor : Herman Maris
Discussion about this post