SBNpro – Siantar.
Anda mungkin sering melihatnya, tapi tahukah anda cerita mengenai tugu atau monumen ‘Sedan’, yang terletak di Simpang Kasindir Nagori Perhiasan Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun tersebut?
Sesuai dengan hasil penelusuran awak SBNpro.com ke lokasi berdirinya, pada Sabtu (07/04/18), tugu tersebut diresmikan oleh Kapolres Simalungun yang saat itu dijabat Letkol Drs Togar M Sianipar, pada 27 Mei 1991 silam.
Tugu ‘Sedan’ itu dibangun sebagai bentuk peringatan bagi para pemakai atau pengguna jalan yang melintasi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tersebut. Hal itu jelas tertulis pada batu nisan yang menempel di tugu atau monumen yang ditandatangani Togar M Sianipar.
Dulu, tugu tersebut tampak sangar atau angker karena setelah selesai dibangun, Sedan ringsek yang ditempatkan di atas tugu masih tampak seperti berdarah-darah. Kesan sangar bertambah ketika dinding tugu itu dibuatkan relief tengkorak.
Dan dulu, setelah selesai dibangun, tugu itu masih dikelilingi atau dipagari rantai, sejenis rantai kapal yang besar.
Namun kini, kesan sangar dan rantai kapal tersebut telah raib. Tugu yang berada di sebelah kiri bila dari Kota Siantar menuju ke arah Parapat tersebut, tampak tidak terawat dengan baik.
Menurut cerita warga yang ditemui di lokasi, Oppung Simanjuntak menyebutkan bahwa tugu itu dibangun di sana karena dulunya banyak terjadi kecelakaan di sekitar lokasi tugu yang berada di dekat tikungan jalan.
“Dulu, di jaman tak enak, banyak yang berlanggar (kecelakaan) di sini. Coba kalian lihat tikungan yang ada di depan monumen itu, jalannya rata, padahal seharusnya tikungan itukan dibuat agak miring sedikit,” ungkap pria paruh baya sembari menunjuk ke arah jalan.
Dari sejumlah kasus kecelakaan yang terjadi di jalinsum sekitar lokasi, kata Simanjuntak, tidak sedikit yang telah merenggut nyawa para pengendara maupun penumpangnya. Bahkan ada juga kendaraan yang keterusan menerobos kebun sawit di sekitar lokasi tugu tersebut.
Mengenai mobil sedan yang diletakkan di puncak tugu untuk memperingatkan para pengguna jalan untuk berhati-hati, kata Simanjuntak, mobil sedan yang telah ringsek dan tampak berdarah-darah itu sengaja didatangkan oleh Kapolres Simalungun dari Kota Siantar.
Sementara, seorang warga lainnya yang mengaku bernama Edward, berharap kepada pemerintah agar melakukan pemugaran terhadap tugu tersebut.
“Maunya direhab kembalilah. Ini kan monumennya bagus, apa lagi dibalik pembangunan monumen ini ada pesan yang disampaikan kepada para pengendara sepeda motor dan mobil. Monumen ini mengingatkan agar pengendara berhati-hati,” ujarnya berharap. (*)
Penulis : Andi syah /Hamzah
Discussion about this post