SBNpro – Siantar.
Aksi demo atau unjuk rasa menolak kebijakan PD Pasar Horas Jaya (PHJ) Kota Siantar untuk membangun balerong Pasar Horas berujung bentrok.
Tidak tanggung-tanggung, bentrok antara pendemo (gabungan pedagang dan mahasiswa) dengan petugas Satpol PP Kota Siantar berlangsung tiga ‘ronde’ itu. Hal itu sempat membuat Balai Kota Siantar jadi mencekam.
Bentrok ‘ronde’ pertama dan ‘ronde’ kedua masih hanya sebatas saling dorong antara Satpol PP yang melakukan pengamanan dengan pendemo yang ingin merangsek masuk ke Balai Kota. Tidak ada korban.
Namun pada bentrok ‘ronde’ ketiga, yang rentang waktu bentroknya jauh lebih panjang dari ‘ronde’ sebelum-sebelumnya, tiga orang dari pihak pendemo menjadi korban.
Ketiganya mahasiswa antara lain Lundu Nainggolan dari BEM FKIP Nommensen luka di bagian mulut, Poppi Ayu Ningsih dari Komisariat GMNI sesak di dada terkena pukulan, Vero Simare-mare dari Komisariat GMNI dipukul di bagian dada.
Sebelumnya, pedagang ingin memaksa masuk ke dalam Balai Kota itu gara-gara Walikota Siantar, Hefriansyah SE MM yang dianggap enggan menemui pendemo. Meski informasi sudah disampaikan bahwa Hefrisnsyah berobat ke luar negeri.
Berikut rekaman video bentrok ‘ronde’ ketiga antara pendemo dengan petugas Satpol PP yang melakukan pengamanan di balai kota, dikutip dari salah satu akun Facebook. Tonton videonya, KLIK DISINI. (*)
Discussion about this post