Kurangi makan nasi dan makan yang manis – manis, nanti diabetes. Habis makan langsung mengantuk, diabetes ya? Dua kalimat ini rasanya akrab ditelinga.
Beberapa orang sering mengaitkan kedua hal tersebut dengan diabetes. Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering dikenal dengan gula darah atau sakit gula.
Diabetes merupakan penyakit yang dikarenakan pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif sehingga mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah. Insulin sendiri merupakan hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah.
Diabetes sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 ditandai dengan kurangnya produksi insulin. Sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan insulin yang jumlahnya kurang akibat asupan gula yang terlalu banyak.
Seberapa berbahayanya kah diabetes? Sampai-sampai banyak orang yang sangat berhati-hati dengan penyakit ini. Beberapa orang tak jarang selalu mengingatkan kerabat yang memang berpotensi menjadi penyandang diabetes.
Misalnya mereka yang overweight, sering mengonsumsi makanan manis, kurang gerak. Semua dikaitkan dengan diabetes. Benarkah demikian? Berikut fakta-fakta terkait diabetes.
1. Diabetes tergolong ke dalam silent disease, karena mereka yang menyandang diabetes terkadang tidak menyadari sehingga mungkin mengalami komplikasi penyakit akibat diabetes. Namun jika ditangani dengan benar, diabetes tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit.
2. Mereka yang obesitas pasti diabetes. Belum tentu. Mereka dengan pola makan tidak terkontrol yang mungkin berisiko diabetes.
3. Diabetes merupakan penyakit genetik. Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes memang berisiko diabetes. Tetapi diabetes dapat dikendalikan dengan melakukan pola makan sehat dan tidak berlebihan.
4. Diabetes bisa dialami semua usia dan jenis kelamin. Bahkan sebuah penelitian menyebutkan wanita berisiko lebih tinggi dibanding pria.
5. Diabetes dapat dicegah. Pencegahan diabetes bergantung dari pola hidup. Misal rajin berolahraga, membatasi pola makan. Konsumsi makanan seimbang dengan porsi cukup.
6. Mereka yang berisiko diabetes tetap bisa mengonsumsi makanan yang manis. Hanya saja porsi makanan manis harus benar-benar terhitung sesuai jumlah kebutuhannya.
7. Beberapa orang beranggapan bahwa gula itu jahat, akhirnya mereka tidak mengonsumsi gula sama sekali. Padahal gula atau glukosa juga dibutuhkan oleh tubuh dan menjadi salah satu sumber energi. Hal yang perlu dilakukan adalah membatasi jumlah gula yang dikonsumsi.
8. Konsumsi obat pengontrol gula darah pada orang diabetes. Boleh atau tidak? Jawabannya boleh saja asalkan sesuai dengan anjuran dokter. Hal yang sering terjadi adalah mereka yang mengonsumsi obat ini terkadang berpuasa. Padahal jika mereka berpuasa justru semakin mengurangi asupan gula yang dibutuhkan tubuh sehingga menyebabkan mereka menjadi hipoglikemi (kekurangan gula dalam tubuh). Ini juga berbahaya.
Intinya, gula atau glukosa tetap dibutuhkan oleh tubuh. Hanya saja kita perlu membatasi asupan gula yang masuk di dalam tubuh. Karena kelebihan gula tidak baik pun kekurangan gula. Porsinya harus pas.
Lantas bagaimana kita tahu bahwa kecukupan gula dalam tubuh sudah tepat? Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin untuk mengontrol kadar gula dalam darah.
Dalam rangka memperingati World Diabetes Day 2022 memberikan tarif khusus untuk pengelolaan diabetes melitus dan profil lemak plus, serta paket hemat 20% untuk Paket Prediabetes dan Prodia PULS Cardiac – Marker.
Kontrol kadar gula dalam darah sekarang agar terhindar dari risiko diabetes. Info lebih lanjut silakan hubungi Kontak Prodia 1500-830 atau klik di www.prodia.co.id.
www.prodia.co.id, dan download Prodia Mobile sekarang juga.**
Discussion about this post