SBNpro – Simalungun
Pasca melakukan investigasi dan penelitian lebih dari satu bulan, Komite Nasional Keselamatan Transfortasi (KNKT), gelar konprensi pers di Balai Harungguan Djabaten Damanik, Kantor Bupati Simalungun di Raya, Selasa (14/08/2018).
Pada konpensi pers ini, Wakil Ketua KNKT yang juga Plt Kasubkom Pelayaran, Haryo Satmiko menyatakan, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas dan banyaknya sepeda motor, menjadi penyebab Kapal Motor (KM) Sinar Bangun 4 Tenggelam pada 18 Juni 2018 yang lalu di perairan Danau Toba.
Selain itu, faktor pendukung lainnya, sebut Haryo, dampak dari cuaca yang buruk saat KM Sinar Bangun 4 berlayar dari Simanindo menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun.
Dijelaskan, selayaknya jumlah penumpang KM Sinar Bangun 4, maksimal 45 orang, dan sesuai izin, tidak untuk mengangkut kendaraan (sepeda motor).
Sementara, pada saat berlayar dari Simanindo hendak menuju Tigaras, KM Sinar Bangun memgangkut 188 penumpang dan sejumlah sepeda motor.
Kelemahan lainnya dari Sinar Bangun 4 saat berlayar di hari naas yang lalu, sesuai izin yang diberikan, KM Sinar Bangun hanya memiliki geladak tunggal. Namun kenyataannya, terdapat tiga geladak.
Pasalnya, dampak dari pemanfaatan tiga geladak, juga menjadi faktor pendukung penyebab KM Sinar Bangun 4 tenggelam.
Diuraikan Plt Kasubkom Pelayaran KNKT ini, dengan jumlah penumpang yang berlebih, membuat penumpang juga berada di geladak tiga dan keberadaan sepeda motor, membuat kapal semakin keatas, sehingga moment penegak (pengembali) semakin kecil.
Kondisi kapal seperti itulah yang membuat KM Sinar Bangum terbalik, setelah terkena terpaan gelombang air Danau Toba.
Editor : Purba
Discussion about this post