SBNpro – Simalungun
Naas tak dapat ditolak. Itulah yang dialami BPS, seorang guru, warga Huta V Marihat Tempel, Nagori Pamatang Sahkuda, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Ia tewas, karena tak dapat mengelakkan naas yang datang menghampirinya. Persisnya, guru yang juga berprofesi sebagai petani itu, meninggal akibat terkena setrum.
Saat itu, Sabtu sore (24/02/18), selepas dari areal persawahan miliknya, BPS-pun beranjak untuk pulang. Namun dalam perjalanan, hujan deras turun di Selinduk, Nagori Sahkuda Bayu, Kabupaten Simalungun. Lokasi yang tak jauh dari areal persawahannya.
Karena hujan, korban memilih berteduh di sebuah gubuk yang ada disana. Hanya saja, derasnya hujan, membuat gubuk yang terbuat dari papan (kayu), menjadi basah.
Sementara, diduga tanpa sepengetahuan korban, terdapat kabel listrik yang terbuka, lalu menyatu ke papan (gubuk). Seketika, korban diperkirakan warga sekitar, kejang karena tersengat listrik, dan ditemukan dalam keadaan tidak sadar.
Ketika itu, korban ditemukan warga yang sedang melintas. Korban sempat dibawa ke Puskesmas, untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawa korban tak dapat diselamatkan.
Selanjutnya, korban dibawa kerumah duka, untuk disemayamkan. Disebutkan, korban dikebumikan hari ini, Minggu (25/02/18). Sementara itu, Kapolsek Bangun, AKP Putra J Purba membenarkan peristiwa itu.
Editor : Purba
Discussion about this post