SBNpro – Siantar
Danau Toba merupakan satu dari 10 destinasi wisata di Indonesia. Untuk itu, pemerintah pusat telah menganggarkan dana untuk membangun destinasi hingga puluhan triliun rupaiah.
Namun sayang, keseriusan pemerintah itu, belum sepenuhnya mendapat dukungan dari masyarakat maupun pihak swasta, bahkan pemerintah. Sebab, sampai saat ini, disejumlah kawasan Danau Toba, masih terlihat jorok.
Hal itu tampak, dengan masih banyaknya keramba ikan dan tumbuhan ecenggondok di sejumlah kawasan Danau Toba.
Kali ini, seperti pemandangan yang terlihat kemarin, Senin (11/06/18) di daerah di pinggiran Danau Toba, Jalan Siburakburak, Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Dikawasan itu, tumbuhan ecenggondok bekas “pencabutan”, berserak disepanjang bibir pantai. Pembiaran terhadap ecenggondok yang sudah tercabut tersebut, menimbulkan aroma busuk.
Warga sekitar, S Sialagan mengatakan, tumpukan ecenggondok itu, merupakan bekas program pemeliharaan pembersihan eceng gondok, oleh pihak Balai Wilayah Sungai II Sumatera Utara, melalui pihak ketiga (rekanan) pada 19 Maret 2018.
“Namun sangat disayangkan, enceng gondok yang sudah dibersihkan tidak diangkut dan dibiarkan di perairan, sehingga dapat menimbulkan bau busuk. Kami mohonlah supaya segera dibersihkan,” ucapnya.
Sedangkan seorang wisatawan, Rinto Siahaan mengatakan, sangat terkejut melihat eceng gondok yang berserakan di perairan dan menimbulkan bau busuk. Ia duga, keberadaan eceng gondok itu dapat merusak ekosistem Danau Toba.
Sementara, tampak sebuah plamk proyek berdiri diantara tumpukan enceng gondok. Di plank itu tertulis, proyek Pembersihan Eceng Gondok Kawasan Danau Toba. Pekerjaan dimulai 19 Maret 2018. Untuk masa kerja 240 hari, dengan anggaran Rp 1,4 miliar.
Editor : Purba
Discussion about this post