SBNpro – Simalungun
Sumarni wanita paruh baya (59) yang mengenakan busana serba putih tak mampu menahan derai air mata menyambut kedatangan jenazah anak sulungnya, Kompol Andi Chandra.
Kedatangan jenazah Wakapolres Labuhan Batu itu sudah seharian ditunggui pihak keluarga dan warga masyarakat di rumah duka, Nagori (desa) Bandar Malela, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Minggu (22/04/18) malam.
Pada saat mengisahkan perjalanan hidup almarhum anak sulungnya itu kepada SBNpro, Ibu kandung Kompol Andi Chandra yang disapa, Nek Marni ini tak dapat menahan air mata.
Derai air mata itu semakin membuncah di saat si ibu mengisahkan pembicaraan terakhirnya dengan anaknya itu melalui sambungan telepon. Bibirya terlihat bergetar, sembari sesekali menyeka buliran bening yang menetes dari kedua kelopak matanya.
Dari salah satu ruangan rumah yang sejak lama dihuni, Sumarni bercerita bahawa dia tidak ada merasa atau berfirasat akan kehilangan anak sulungnya itu. Andi katanya mempunyai tiga orang adik.
Padahal, sebelum peristiwa kapal tenggelam, melalui sambungan telepon genggam Andi sempat berbicara dengan ibunya Sumarni. “Itulah saya mendengar suara anak saya untuk yang terakhir kali,” kata ibu itu sesenggukan.
“Enggak ada firasat sama sekali. Sebelum kejadian kami teleponan. Karena hujan dan petir dimatikan lah. Berselang beberapa saat, dapat kabar kapalnya karam usai pulang dari acara,” kata Sumarni isteri dari Sajep ayah dari Andi Chandra
Mendengar kabar anaknya telah tiada, Sumarni sempat gak percaya.
“Kami baru aja teleponan. Biasakan lebaran selalu pulang dirayakan bersama. Pas teleponan. Saya tanya tahun ini pulang apa nggak?,” ucap Sumarni sambari mengapus air mata.
Ternyata Tuhan berkehdak lain, kabar yang didapat kemudian, anaknya itu telah ‘pulang’ untuk selamanya menghadap keharibaanNya. Innalillahi Wainnailahi Rajiun.(*)
Penulis : Hamzah/Andi Syah
Editor : Herman Maris
Discussion about this post